Kamis 26 Oct 2023 14:34 WIB

Indeks Kualitas Air Sungai Bantul di Level Sedang, DLH Selenggarakan Prokasih

Kegiatan Prokasih tahun ini disinergikan dengan peringatan Hari Santri.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Aliran Sungai Opak, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Aliran Sungai Opak, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Masalah pencemaran sungai menjadi salah satu perhatian Pemkab Bantul, DIY. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup setempat kembali menyelenggarakan kegiatan Program Kali Bersih (Prokasih) dan penanaman pohon.

Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Sungai Bedog, Sendangsari, Pajangan, Kamis (26/10/2023). Kegiatan Prokasih tahun ini disinergikan dengan peringatan Hari Santri sekaligus sebagai refleksi dua tahun program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul BERSAMA) dengan harapan menjadi momentum percepatan pencapaian program strategis bantul bersama.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho menuturkan tujuan program Prokasih adalah membangun kesadaran akan pentingnya merawat sungai dan kesadaran penyelamatan lingkungan untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan.

“Berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada komponen Indeks Kualitas Air (IKA) pada 2022 menunjukkan tingkat pencemaran sungai di Bantul berada pada level sedang,” ujar Ari kepada awak media, Kamis (26/10/2023).

Menurutnya hal ini menjadi tantangan bagi Kabupaten Bantul, di mana Bantul sebagai daerah hilir atau downstream yang menanggung beban pencemaran air yang lebih besar dibanding daerah hulu (upperstream) atau daerah tengah (middle stream).

“Terjadinya pencemaran air sungai disebabkan oleh masih adanya anggapan masyarakat bahwa sungai adalah halaman belakang yang identik sebagai tempat pembuangan,” ungkap Ari.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang turut hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan, masalah sampah telah menjadi masalah besar tidak hanya di Bantul, tetapi menjadi masalah di seluruh Indonesia. Menurutnya gaya hidup adalah salah satu sebab mengapa sampah semakin banyak.

“Kita tidak bisa menghindari hal tersebut, sehingga yang perlu kita siapkan adalah bagaimana kita mengelola dan mengolah sampah yang kita hasilkan,” jelas Halim.

Ia mengimbau masyarakat agar berupaya mengembalikan kualitas lingkungan hidup kita seperti sedia kala. Karena kita adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi generasi mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement