Jumat 17 Nov 2023 14:56 WIB

Sebelum Gugur, Kolonel Pnb Subhan Pimpin Misi Pengiriman Bantuan untuk Gaza

Almarhum juga dikenal selalu serius dan profesional setiap mendapatkan tugas.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Tiga awak pesawat Super Tucano yang gugur saat tugas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati, Kota Malang, Jumat (17/11/2023).
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani 
Tiga awak pesawat Super Tucano yang gugur saat tugas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati, Kota Malang, Jumat (17/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jatuhnya dua pesawat Super Tucano di area Pegunungan Tengger, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, telah meninggalkan duka mendalam. Hal ini terutama bagi kerabat dan keluarga dari empat awak pesawat yang dinyatakan meninggal.

 

Dari empat awak tersebut, terdapat Kolonel PnB Subhan yang ternyata telah membantu mengirimkan bantuan Indonesia untuk Gaza, beberapa waktu lalu.

"Sekitar sepekan atau dua pekan lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina, ke bandara di Sinai, dekat Gaza. Kebetulan pimpinan rombongannya adalah Marsekal Pertama Anumerta (pangkat setelah meninggal, red) Subhan sebagai danwing di Malang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI, R Agung Sasongkojati, saat ditemui wartawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati, Kota Malang, Jumat (17/11/2023) siang.

 

Agung sendiri cukup mengenal baik sosok almarhum Subhan. Jauh sebelum kejadian kecelakaan, Subhan sempat menjadi muridnya di sebuah institusi pendidikan. Menurut dia, Subhan termasuk sosok cemerlang, pintar, dan mampu menjadi calon pemimpin di masa depan.

 

Penilaian baik dari sosok Subhan juga hadir dari adik kandungnya, Supriyanto. Subhan termasuk orang yang memiliki kesan baik dari keluarga, kerabat bahkan para stafnya. Dia dikenal tidak pernah marah dan tak pernah bersuara keras dengan siapapun.

 

Sosok almarhum juga dikenal selalu serius dan profesional setiap mendapatkan tugas. "Jadi dia ketika dapat tugas itu, ya dilaksanakan dengan profesional tetapi kalau untuk karier atau apa menunjukkan dedikasi dan pengabdian yang terbaik," ungkapnya.

 

Ia terakhir berkomunikasi dengan almarhum pada beberapa hari lalu. Seusai almarhum pulang dari Gaza, Supriyanto membuat janji dengan Subhan untuk bertemu di Yogyakarta pada 27 Oktober mendatang. Mereka berencana untuk menghadiri wisuda putra pertama almarhum di Yogyakarta.

 

Selain memiliki janji untuk menghadiri wisuda, almarhum juga direncanakan akan dinaikkan pangkatnya pada 1 Desember mendatang. "Ya rencananya itu. Makanya, dia bilang 'sebelum aku ke Makassar' katanya. Bilangnya gitu. Kemungkinan besar dia pindah ke Makassar," kata dia menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement