Jumat 17 Nov 2023 20:14 WIB

Begini Kesiapan Kawasan Industri Batang Dukung Operasional Tenant

KIT Batang cukup bersaing dalam hal penanaman modal dan investasi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
  Aktivitas pembangunan konstruksi salah satu tenant di area Fase 1 Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB/ Grand Batang City), Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto: Bowo Pribadi
Aktivitas pembangunan konstruksi salah satu tenant di area Fase 1 Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB/ Grand Batang City), Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang tidak hanya siap secara infrastruktur maupun fasilitas. Kawasan industri yang memiliki luas hingga 850 hektare (exsisting) di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini, juga sudah siap untuk beroperasi.

Direktur Kelembagaan dan Humas PT Kawasan Industri Batang (KITB), M Fakhrur Rozi mengungkapkan, pada awal 2024 nanti sudah ada tenant yang bakal beroperasi di lokasi Fase 1 KIT Batang.

Menurutnya, tenant yang bakal beroperasi perdana di KIT Batang ini adalah PT Yih Quan Footwear yang pada Desember 2023 ini sudah mulai persiapan operasional. Karena tenant ini juga sudah merekrut tenaga kerja dan mesin produksinya juga sudah siap.

“Kami memperkirakan, pada semester pertama 2024 nanti, setidaknya bakal ada enam tenant yang telah beroperasi,” ungkapnya, di sela acara Media Tour Grand Batang City, di KIT Batang, Jumat (17/11/2023).

Sampai hari ini, jelas Rozi, di kawasan Fase 1 KIT Batang sudah ada 13 tenant yang terus berprogres, baik dari sisi perencanaan, persiapan konstruksi maupun yang telah melaksanakan proses pembangunan konstruksi.

Selain PT Yih Qua Footwear, tenant yang terus berprogres konstruksinya adalah PT KCC Glass Indonesia, PT Rumah Keramik Indonesia (RKI), PT Unipack Plasindo, PT Samator Indo Gas, PT Interskala Medika Solusindo, dan PT Wavin Manufacturing Indonesia.

Tenant yang masuk tahapan persiapan konstruksi adalah Window Shutters Indonesia serta tenant yang tengah melaksanakan tahap perencanaan pembangunan konstruksi meliputi PT Interskala Medika Indonesia, Acindo Medika Sejahtera, Jayamas Medica Industri, Tawada Healtcare, dan Cosmos Indo Ink.   

Menutup 2023, diharapkan akan ada tambahan tiga tenant lagi yang menyesuaikan dengan pematangan lahan. “Sebagai ‘bocoran’, ketiga tenant yang dimaksud merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dari Amerika Serikat serta Tiongkok,” jelasnya.

Sedangkan untuk lokasi Fase 2 KIT Batang, masih menurut Rozi, sudah banyak list (daftar) tenant yang berminat untuk berivestasi di KIT Batang dan bahkan jumlahnya melebihi space yang tersedia.

Ia berharap di 2024 nanti sudah menandatangani perjanjian kontrak pemanfaatan lahan untuk industri di KIT Batang. “Sehingga, kami bisa mem-publish kembali progres lokasi Fase 2,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rozi menambahkan, KIT Batang cukup bersaing dalam hal penanaman modal dan investasi, karena keunggulan pada infrastruktur dan utilitas kawasan yang lebih siap dibandingkan dengan kawasan indiustri yang lain.

Progres infrastruktur dan utilitas kawasan terus mengalami kemajuan, khususnya aspek penting pendukung seperti listrik, gas, water treatment plant (instalasi pengolahan air bersih), Instalasi Pengolahan Air Limbah (WWTP), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), dan lainnya.

Termasuk fasilitas pelayanan bongkar muat di terminal multipurpose, serta jetty/seaport (pelabuhan laut) yang segera terealisasi serta terintegrasi di dalam kawasan Grand Batang City. “Sehingga kian lengkap dengan fasilitas tersebut,” tegas Rozi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement