Kamis 23 Nov 2023 04:11 WIB

Kasus Kerangka Perempuan Dicor, Polres Blitar Periksa Empat Saksi

Pemilik rumah berinisial SH hingga kini statusnya masih sebagai saksi.

Jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami di Puskesmas Carita (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami di Puskesmas Carita (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota memeriksa empat orang saksi terkait temuan mayat manusia sudah tinggal kerangka yang dicor dengan semen di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

"Ada empat saksi yang kami mintai keterangan. Yang jelas, saksi yang mengetahui, mendengar, melihat," kata Kepala Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Danang Setiyo Pambudi Sukarno di Blitar, Rabu.

Dikatakan, empat saksi yang diperiksa tersebut termasuk pemilik rumah berinisial SH yang tinggal bersama istrinya. Kapolres menyebut pemilik rumah berinisial SH hingga kini statusnya masih sebagai saksi.

"Kami belum bilang ini pelaku, tetapi masih saksi. Kami intensif untuk meminta keterangan," kata dia. Polisi juga masih mendalami keterangan para saksi itu terkait temuan sesosok kerangka manusia dalam cor semen di kamar rumah yang berada di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/11).

Menurut keterangan tim dokter RS Bhayangkara Kediri, kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan. Korban dikubur sudah cukup lama rentang waktu satu hingga satu setengah tahun.

"Tulang kemarin berjenis kelamin perempuan. Kami sudah ketahui identitasnya dari hasil cek forensik dan laboratorium. Untuk pelaku masih kami dalami. Sudah satu kami amankan dan kami dalami untuk pemeriksaan lebih lanjut keterkaitannya dalam perkara tersebut," kata kapolres.

Rumah tempat penemuan kerangka manusia itu diketahui ditinggali oleh SH bersama istrinya. SH sebelumnya merantau ke luar Pulau Jawa, kemudian pulang ke rumah orang tuanya di Desa Bacem.

Orang tua SH sudah meninggal sehingga dia sekeluarga tinggal di Blitar. Sementara itu, salah seorang kerabat SH, Subagio, mengatakan rumah yang ditinggali SH itu dijual kepada keluarga dekat sekitar dua bulan lalu.

Pemilik baru rumah itu berencana melakukan renovasi, namun dia merasakan keanehan pada satu kamar yang kondisinya digembok. Setelah dibuka, ternyata ada lantai yang dicor dan saat cor-coran itu dibongkar ditemukan kerangka manusia.

"Awalnya digembok dan mau direnovasi, kok ada seperti yang dipendam. Akhirnya digali dan ada kerangka," kata Subagio.

Ia pun belum mengetahui dengan pasti identitas dari kerangka manusia tersebut. Namun, dari keterangan polisi disebutkan bahwa kerangka itu seorang perempuan.

Menurutnya, selama ini tidak ada kecurigaan sama sekali, kendati sudah lebih dari satu tahun tidak bertemu dengan istri SH.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement