Jumat 24 Nov 2023 06:26 WIB

Sebut Israel Lakukan Terorisme, Paus Fransiskus Dibanjiri Kritik Organisasi Yahudi

Warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel melampaui 14.500 jiwa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Fernan Rahadi
Paus Fransiskus tiba untuk audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 23 November 2022. (AP Photo/Andrew Medichini)
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus tiba untuk audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 23 November 2022. (AP Photo/Andrew Medichini)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Sejumlah organisasi Yahudi telah mengkritik dan meminta klarifikasi kepada Paus Fransiskus. Hal itu terkait pernyataannya yang mengisyaratkan bahwa Israel dan Hamas sama-sama melakukan terorisme.

Komentar tersebut dibuat Paus Fransiskus setelah melakukan pertemuan terpisah dengan beberapa anggota keluarga dari warga Yahudi Israel yang diculik Hamas dan warga Palestina yang memiliki keluarga di Jalur Gaza pada Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

"Inilah yang dilakukan perang. Namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini terorisme," ujar Paus Fransiskus dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus seusai pertemuan. 

Dia kemudian meminta para jemaat berdoa agar pihak-pihak yang berkonflik tidak mengikuti hawa nafsunya. Sebab dorongan nafsu hanya akan membuat semua orang terbunuh. Pernyataan Paus Fransiskus disambut positif. Namun sejumlah organisasi Yahudi melayangkan kritik.

Mereka tak bisa menerima pernyataan Paus Fransiskus karena menempatkan Israel dan Hamas dalam posisi sejajar, yakni pelaku terorisme. "(Paus) secara terbuka menuduh kedua belah pihak (Israel-Hamas) melakukan terorisme," kata Dewan Majelis Rabi Italia dalam sebuah pernyataan, Kamis (23/11/2023), dikutip Middle East Monitor. 

Sementara itu Komite Yahudi Amerika atau American Jewish Committee (AJC) menyampaikan apresiasi kepada Paus Fransiskus karena mau meluangkan waktu untuk bertemu keluarga dari warga Yahudi Israel yang diculik Hamas. Namun AJC tetap mempertanyakan komentar Paus yang melabeli tindakan Israel dan Hamas sama-sama sebagai terorisme. 

"Pembantaian dan penculikan warga sipil oleh Hamas adalah terorisme. Pertahanan diri Israel tidak demikian. Vatikan, mohon klarifikasi," kata AJC lewat akun X (Twitter) resminya. 

Selain itu, Simon Wiesenthal Centre, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi yang berbasis di AS, meminta Paus Fransiskus tidak melupakan bahwa jatuhnya banyak nyawa saat ini terjadi akibat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. 

"Semua penderitaan dan kehilangan, baik keluarga sandera maupun warga sipil di Gaza ditanggung oleh teroris Hamas yang, pada tanggal 7 Oktober, melakukan pembunuhan massal paling brutal dan terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak kekalahan Nazi Jerman dan Perang Dunia II," kata mereka.

Vatikan belum merilis tanggapan resmi atas kritik-kritik yang dilayangkan kepada Paus Fransiskus oleh organisasi-organisasi Yahudi. Sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 14.500 jiwa. Mereka termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara korban luka mencapai sekitar 33 ribu orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement