REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menghadapi sejumlah agenda nasional, seperti Natal dan tahun baru 2024, Pemilu 2024, serta Idul Fitri 2024, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah menyiagakan lima unit drone pengintai.
Perangkat yang juga difungsikan untuk mendukung Electronic Traffic Law Envorecement (ETLE) ini disiapkan dan didistribusikan kepada sejumlah wilayah yang dikategorikan rawan terhadap gangguan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
Kasigar Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, Kompol Indra Hartono, mengungkapkan, terkait dengan antisipasi ini, tim Gakkum kembali melaksanakan uji coba monitoring dan sosialisasi di wilayah hukum (wilkum) Polres Semarang.
Kegiatan monitoring dan evaluasi bidang pengawasan pelanggaran lalu lintas oleh tim Gakkum ini dilaksanakan bekerja sama dengan jajaran Satlantas Polres Semarang.
“Tujuannya untuk menindaklanjuti kegiatan dan sebelumnya juga pernah dilaksanakan bersama dengan jajaran Satlantas Polres Semarang,” ungkapnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (27/11/2023).
Selain itu, juga disiapkan sebagai antisipasi terkait dengan adanya sejumlah agenda nasional yang akan berlangsung akhir 2023 hingga tahun 2024 nanti, seperti pengaman,an Natal dan Tahun Baru, Pemilu 2024 dan pengamanan Idul Fitri 2024 nanti.
Oleh karena itu, Ditlantas Polda Jateng menyiapkan lima unit drone pengawas yang sewaktu-waktu dapat digeser sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan Dirlantas Polda Jateng.
“Khususnya di sejumlah wilayah yang yang dikategorikan rawan terhadap gangguan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas,” kata Indra, didampingi Kanit 6 Subdit Gakkum, Aipda I Gde Wikrama Yudha; Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Arpan, dan KBO Satlantas Polres Semarang, Iptu Zaenudin.
Sementara itu, lokasi uji coba dan sosialisasi penggunaan perangkat drone ini sedianya dilaksanakan di simpang KFC Jalan Diponegoro, Ungaran. Namun karena sedang ada perbaikan jalan, uji coba maupun sosialisasi dialihkan di simpang Pegadaian Ungaran.
Dalam uji coba kali ini, drone terbang selama kurang lebih 15 menit dan menangkap citra 15 pelanggaran lalu lintas yang didominasi oleh pelanggaran kepatuhan mengenakan sabuk keselamatan (safety belt) pengendara roda empat dan penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan roda dua.
Kasatlantas Polres Semarang AKP Arpan menambahkan, Satlantas Polres Semarang berharap mendapatkan satu unit drone guna membantu operasional penegakan hukum.
Adanya drone pendukung ETLE dapat mengurangi angka pelanggaran di wilayah Kabupaten Semarang, di samping adanya ETLE statis yang terpasang saat ini sudah di sejumlah titik di jalan protokol di Kabupaten Semarang.
Di samping mengurangi angka pelanggaran, ETLE drone juga membantu personel satlantas dalam melakukan penindakan pelanggaran yang masih ditemui. Karena tingkat pelanggaran berlalu lintas di wilayah Polres Semarang tergolong masih tinggi.
Saat ini, Satlantas Polres Semarang masih mengirimkan 300 hingga 400 pelanggaran ke institusi pengadilan. “Hal ini membuktikan kesadaran lalu lintas di Kabupaten Semarang masih perlu ditingkatkan,” ujar Kasatlantas.