REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemuda dinilai merupakan garda terdepan negara ketika terjadi bencana. Hal tersebut dikarenakan secara fisik pemuda secara umum lebih kuat dibandingkan unsur masyarakat lain.
"Pemuda secara fisik mempunyai fisik yang lebih kuat dibanding unsur masyarakat lain, maka para pemuda akan menjadi problem solver ketika bencana itu terjadi," ujar Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyati Sri Hastuti dalam talkshow ‘Gerak Bersama Tangguh Bencana’ sebagai bagian dari Youth Leadership Summit 2023 di Wisma Kemenpora, Kamis (14/12/2023).
Menurut Mulyati, potensi terjadinya bencana sangat besar di Indonesia mengingat posisi negara Indonesia yang terletak di antara dua benua, dua samudera, dan pertemuan tiga lempeng.
"Para pemuda juga adalah ujung tombak ketika semua elemen harus bahu-membahu menangani bencana. Sebagai manusia berharap dalam kondisi yang baik-baik saja, namun bencana dapat datang kapan saja. Jadi pemuda harus siap dalam kondisi apa pun, menjadi pelopor dengan jiwa kepemimpinan untuk menangani ketika bencana terjadi," kata Mulyati.
Hadir sebagai narasumber yaitu Community Engagement Coordinator Indorelawan, Shendy Ristandi yang membawakan materi ‘Kontribusi Nyata Pemimpin Muda dalam Bidang Kesukarelawanan’, Humanitarian Affairs Analyst UN OCHA, Titi Moektijasih, yang memberikan pemahaman mengenai ‘Bencana dan Penanganannya di Indonesia’, dan Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana Dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Grace Miranda yang menyampaikan materi tentang ‘Kebijakan dan Manajemen Penanggulangan Kebakaran’. Sedangkan bertindak sebagai moderator pada talkshow adalah Helen Ardhana dari Alumni PKPMN.