Kamis 21 Dec 2023 23:59 WIB

 Libur Nataru, Pengelola DTW Diingatkan Soal Tarif Parkir ‘Ngepruk’

Imbauan ini telah disampaikan kepada seluruh pengelola DTW

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Agenda budaya Festival Gedongsongo, kembali digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, di pelataran gedong (candi) 1, kompleks DayaTarik Wisata (DTW) Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10).
Foto: Bowo Pribadi/Republika
Agenda budaya Festival Gedongsongo, kembali digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, di pelataran gedong (candi) 1, kompleks DayaTarik Wisata (DTW) Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN—Menyambut lonjakan pengunjung pada momentum libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), pengelola daya tarik wisata (DTW) diimbau memberikan perhatian terhadap persoalan yang terkait dengan fasilitas parkir kendaraan.

Selain menyiapkan area parkir yang memadai --agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas jalur utama—juga memastikan tarif parkir yang tidak memberatkan para pengunjung DTW.

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati mengungkapkan, terkait imbauan ini telah disampaikan kepada seluruh pengelola DTW yang ada di Kabupaten Semarang, dalam menyambut libur Nataru kali ini.

Dalam Surat Edaran Kepala Disparta Kabupaten Semarang Nomor : 556/2023 tentang Kesiapan DTW dalam Menghadapi Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, seluruh pengelola DTW agar memperhatikan kapasitas tempat parkir yang tersedia di DTW.

“Sehingga, pada saat terjadi lonjakan pengunjung, parkir kendaraan tidak mengganggu akses/ jalan utama dan menjadi simpul kemacetan lalu lintas, di sekitar kawasan DTW,” jelas Wiwin, di Ungaran, Kabupaten Semarang.  

Selain itu, lanjutnya, para pengelola DTW juga diimbau untuk mengidentifikasi potensi kantong- kantong parkir yang dikelola warga. Termasuk melakukan pendekatan pesuasif kepada warga/ kelompok masyarakat yang megelola parkir secara mandiri.

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari agar kantong- kantong parkir yang dikelola secara mandiri tidak mengenakan besaran tarif parkir yang terlalu mahal (ngepruk), kepada para pengunjung DTW.

“Jangan sampai ‘aji mumpung’ membebani tarif parkir yang terlalu mahal dan kemudian menjadi viral yang dapat mengganggu citra DTW dan kenyamanan para pengunjung ,” ungkap Wiwin.

Masih dalam rangka penyelenggaraan wisataa dalam menyambut libur Nataru kali ini, Wiwin juga menekankan pentingnya pengelola DTW untuk mewspadai perkembangan dan perubahan cuaca dengan selalu memantau informasi dari BMKG untuk disampaikan kepada para pengunjung.

Terutama untuk destinasi wisata yang berhubungan dengan sungai maupun danau. “Informasi tersebut harus disampaikan dengan benar agar kegiatan wisata pada libur akhir tahun di Kabupaten Semarang tetap aman, nyaman dan juga berkeselamatan,” tegasnya.

Sementara itu, dalam rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral yang digelar Polres Semarang dalam menyambut libur Nataru juga terungkap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang juga menyiapkan dukungan bidang kesehatan di masing masing puskesmas di tingkat kecamatan.

Tiap- tiap Puskesmas di Kabupaten Semarang akan disiapkan dokter piket jaga dan telah dibuatkan link komunikasi group untuk dapat memudahkan koordinasi. “Dukungan medis juga disiapkan di Pos Pengamanan terpadu bersama personel TNI/Polri,” kata Wakil Bupati Semarang, H Basari.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement