REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengingatkan masyarakat ihwal daerah rawan terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Saat ini status Gunung Semeru masih Level III atau Siaga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan di Gunung Sawur, beberapa hari terakhir ini Gunung Semeru selalu mengalami erupsi.
“Memang benar hampir setiap hari terjadi erupsi, namun skalanya kecil dan tidak berdampak pada warga yang berada di lereng Gunung Semeru,” kata Yudi, saat dihubungi, Kamis (25/1/2024).
Berdasarkan data informasi letusan gunung api di laman Kementerian ESDM, tercatat Gunung Semeru mengalami erupsi setiap hari sejak Senin (22/1/2024) pukul 15.40 WIB. Namun, visual letusan tidak teramati dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter (mm) dengan durasi 101 detik.
Kemudian pada Selasa (23/1/2024) terjadi erupsi sebanyak dua kali pada pukul 15.48 WIB, dengan visual letusan tidak teramati. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 18.53 WIB dengan ketinggian abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak gunung. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Pada Rabu (24/1/2024) dilaporkan kembali terjadi erupsi. Kali ini sebanyak tiga kali. Erupsi pertama pada pukul 07.25 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik teramati sekitar 700 meter di atas puncak. Erupsi kedua terjadi pada pukul 08.55 WIB dan erupsi ketiga terjadi pada pukul 19.14 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak Jonggring Saloko.
Adapun pada Kamis ini dilaporkan terjadi dua kali erupsi. Pertama pada pukul 05.06 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik teramati sekitar 900 meter di atas puncak. Erupsi kedua dilaporkan pukul 16.14 WIB, dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak.
“Kami sudah melakukan pemantauan dan hasilnya tidak ada dampak akibat erupsi yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini,” kata Yudi.
Daerah rawan