Jumat 26 Jan 2024 23:03 WIB

Enam TPS Khusus Pemilu 2024 Disiapkan di Lapas Surabaya

Dilaporkan ada 1.181 warga binaan Lapas Surabaya yang masuk daftar pemilih.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) TPS khusus di lapas.
Foto: Teguh prihatna/ANTARA
(ILUSTRASI) TPS khusus di lapas.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, memfasilitasi tempat pemungutan suara (TPS) khusus Pemilu 2024 untuk warga binaan. Dengan TPS khusus ini diharapkan warga binaan bisa menggunakan hak pilihnya.

“Kami memiliki enam TPS khusus di Lapas Kelas I Surabaya. Tentu ini menjadi amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Kepala Lapas Kelas I Surabaya, Jayanta, Jumat (26/1/2024).

Baca Juga

Menurut Jayanta, di Lapas Kelas I Surabaya sementara ini terdata 1.181 orang warga binaan yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Ia berharap kerja profesional dari 42 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang baru dilantik pada Kamis (25/1/2024), agar warga binaan bisa menyalurkan hak suara sesuai ketentuan.

“Netralitas merupakan fondasi kunci utama untuk memastikan suksesnya pemilu secara aman dan tentunya luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil),” ujar Jayanta.

Untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pemungutan suara di lapas, Jayanta mengatakan, akan digelar kegiatan simulasi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS) Kabupaten Sidoarjo. Diharapkan dengan simulasi ini anggota KPPS dapat memahami seluruh proses pemungutan suara.

“Demi kelancaran dan suksesnya pemilu di Lapas Kelas I Surabaya, kami rencanakan untuk menggelar simulasi terlebih dahulu,” kata Jayanta.

Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur Heni Yuwono, pihaknya bersama KPU Jawa Timur telah berkomitmen untuk memberikan bimbingan teknis kepada semua anggota KPPS, guna meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih pada saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

“Guna menjaga keamanan dan ketertiban, nantinya juga ada simulasi, baik untuk anggota KPPS maupun warga binaan yang akan menggunakan hak pilihnya,” kata Heni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement