REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan masih ada potensi hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama beberapa hari ke depan. Potensi hujannya diprakirakan intensitas ringan hingga sedang.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, mengatakan, hujan diprediksi masih berpotensi terjadi di wilayah DIY pada 12-14 Mei 2024. Namun, tidak di semua daerah. Pada 12 Mei, kata dia, diprakirakan terjadi hujan yakni di wilayah Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan timur, serta di wilayah Kabupaten Kulon Progo bagian utara. “Pada 13-14 Mei (diperkirakan terjadi hujan di) Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara,” kata dia.
Warjono menjelaskan, prakiraan hujan itu berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini. BMKG disebut mengidentifikasi adanya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatra Barat hingga barat Aceh, Selat Malaka hingga Laut Andaman.
Selain itu, BMKG juga mengidentifikasi daerah pertemuan angin (konfluens) terpantau di pesisir barat Papua. Di Sumatra Barat hingga barat Aceh, suhu muka laut (SML), baik dalam skala harian maupun mingguan di Laut Jawa, terpantau hangat, berkisar 29–30 derajat Celsius.
“Serta anomali suhu muka lautnya terpantau positif (hangat), yaitu sebesar 1,0–2,8 derajat Celsius, sehingga menambah potensi penguapan atau kandungan uap air dalam atmosfer,” ujar Warjono.
Dari hasil analisis profil vertikal kelembapan udara, pada 11 Mei di wilayah DIY berkisar 1,5–3,0 kilometer (level 850-700 mb), antara 60–90 persen (cukup basah). “Sehingga memungkinkan terjadi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY bagian utara pada siang hingga sore hari,” kata Warjono.