Rabu 26 Jun 2024 16:18 WIB

KLHK-P3E Jawa Bahas Akselerasi Kebijakan Pelestarian Hutan Ekoregion Jawa di Yogyakarta

Rakereg akan dihadiri kurang lebih 330 peserta.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X (paling kanan) memukul gong tanda dibukanya Rapat Kerja Regional (Rakereg) dengan tema “Akselerasi Kebijakan Pemulihan Lingkungan Berbasis Kelestarian Hutan di Ekoregion Jawa” di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sleman, DIY, Rabu (26/6/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X (paling kanan) memukul gong tanda dibukanya Rapat Kerja Regional (Rakereg) dengan tema “Akselerasi Kebijakan Pemulihan Lingkungan Berbasis Kelestarian Hutan di Ekoregion Jawa” di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sleman, DIY, Rabu (26/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Rapat Kerja Regional (Rakereg) dengan tema “Akselerasi Kebijakan Pemulihan Lingkungan Berbasis Kelestarian Hutan di Ekoregion Jawa” di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sleman, DIY, pada 26-27 Juni 2024. Rakereg ini sebagai langkah bersama untuk memantapkan milestone dan corrective actions guna memastikan keberlanjutan pemanfaatan hutan dan lingkungan bagi generasi mendatang.

Rapat kerja ini dimaksudkan untuk memantapkan dan meningkatkan akselerasi kebijakan pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan yang dilaksanakan bersama oleh Pusat (melalui UPT) dan Daerah (Dinas terkait), Badan Usaha, Akademisi Perguruan Tinggi serta masyarakat dan mitra kerjanya di wilayah Ekoregion Jawa.

Rakereg ini akan dihadiri kurang lebih 330 peserta, terdiri dari 120 peserta luring dan 210 peserta daring yang berasal dari intansi: KLHK Pusat; Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK se-Ekoregion Jawa; Bapeda Provinsi/Kab./Kota se-Ekoregion Jawa; Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota se-Ekoregion Jawa yang membidangi lingkungan hidup dan kehutanan, serta perguruan tinggi.

Kepala P3E Jawa Abdul Muin, sebagai penyelenggara kegiatan, mengatakan, tujuan dari Rakereg ini adalah membangun sinergitas multipihak pentahelix dalam penyelenggaraan lingkungan hidup dan kehutanan antara Pemerintah, Akademisi, Pengusaha, Komunitas, dan Media.

Selain itu, lanjut dia, melakukan pemantapan milestone dan corrective actions dalam rangka akselerasi pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan di Ekoregion Jawa yang dimulai dari tahapan perencanaan, implementasi kebijakan, aksi nyata di lapangan serta inovasi-inovasi best practices yang telah dikembangkan.

"Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dalam rangka memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, rencana, dan program, serta kegiatan demi terciptanya kolaborasi upaya pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan di Ekoregion Jawa," kata Abdul Muin dalam sambutannya.

Rakereg kali ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, kegiatan yang sama pernah dilakukan di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Sleman, tanggal 22—23 Juni 2023). Rangkaian Rapat Kerja Ekoregion tahun 2024 dimulai dari penyelenggaraan Rakereg di Regional Sulawesi Maluku Bulan Maret lalu, dilanjutkan Rakereg Region Papua, Kalimantan, Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara dan terakhir di Regional Jawa.

Rakereg berlangsung selama dua hari penuh. Hari pertama dengan pokok pembahasan mengenai Rencana dan Kebijakan KLHK Pemulihan Lingkungan yang menggambarkan aspek rule based dalam pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan; Aksi-aksi pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan dari UPT KLHK, Perhutani dan FKT UGM yang akan menggambarkan aspek practical based dalam pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan; serta Best practices aksi pemulihan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi yang akan menggambarkan aspek evident based dalam pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan.

Pada malam harinya, dilanjutkan dengan sesi coaching clinic sebagai perwujudan pendampingan dan bimbingan teknis dalam pemantapan milestone dan corrective actions pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan. Adapun tema yang dibahas terkait Penataan Lingkungan, Perhutanan Sosial, dan FOLU Net Sink, IKLH serta Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan B3 dan Limbah B3.

Hari kedua, akan dilakukan Kuliah Umum tentang “Landscape Environmental Safeguard and Transglobal Leadership” oleh Sekjen KLHK Bambang Hendroyono di FKT UGM. Hal ini sebagai perwujudan kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam upaya pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan. Pada saat yang sama juga akan dilaksanakan benchmarking aksi pemulihan lingkungan berbasis kelestarian hutan yang telah berhasil dilakukan. Aksi ini dilakukan bersama oleh Pemerintah Daerah D.I.Yogyakarta (Dinas/Kesatuan Pengelolaan Hutan), Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo dan komunitas masyarakat di Hutan Pinus Mangunan, Kabupaten Bantul.

photo
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X - ( Republika/Fernan Rahadi)

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengajak khususnya masyarakat Yogyakarta untuk menjaga kelestarian lingkungan demi mewujudkan dunia yang baik bagi sesama. Ia pun menyatakan bahwa DIY akan meminjam semangat Hamemayu Hayuning Bawana yakni memperindah keindahan dunia.

"Karena di tengah peradaban yang maju ini manusia tidak dapat memisahkan diri dengan alam. Antara manusia engan alam semesta terdapat interpendensi yang tak mungkin dipisahkan," kata Sultan.

Ia pun menuturkan dalam konteks lingkungan terdapat dua hal yang paling mendasar yakni keutuhan alam dan keselamatan manusia. Menurut Sultan, keselamatan alam hanya dimungkinkan karena kebijakan manusia sendiri. Sedangkan keselamatan manusia hanya dimungkinkan karena rasa kemanusiaannya.

"Dua hal itu yang paling menentukan dalam proses menjaga dunia agar tidak dirusak oleh penghuninya sendiri," kata Sultan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement