Senin 05 Aug 2024 17:57 WIB

Enam Jamaah Haji Asal DIY Meninggal di Arab Saudi, Satu Lainnya Dirawat

Dua jamaah haji yang meninggal berasal dari Kota Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Penyerahan jamaah haji meninggal (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Penyerahan jamaah haji meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Jamaah haji beserta petugas haji asal Provinsi DIY telah kembali ke Tanah Air. Tercatat 3.452 jamaah dan petugas haji asal DIY yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. 

Meski begitu, Kepala Kanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej mengatakan, ada enam jamaah haji yang dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji. Sedangkan, satu lainnya hingga saat ini masih dirawat di Dr. Erfan & Bagedo General Hospital, Jeddah, Arab Saudi. 

“Dua jamaah haji yang meninggal berasal dari Kota Yogyakarta, tiga dari Kabupaten Bantul, dan satu dari Kabupaten Kulonprogo,” kata Ahmad saat penyambutan kepulangan jamaah haji asal DIY di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (5/8/2024).

Ahmad menuturkan, total jemaah dan petugas haji DIY yang berjumlah 3.452 tersebut terdiri dari 3.384 jemaah, 18 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 50 orang sebagai petugas kloter. 

Pada masa keberangkatan, seluruh jamaah dan petugas tersebut tergabung dalam sembilan kloter yakni kloter 46 sampai kloter 54. Sedangkan, ada dua kloter gabungan dengan Jawa Tengah. 

Semua kloter masuk pada gelombang dua, artinya jemaah haji langsung menuju Mekkah, dan pulang melalui bandara AMAA Madinah. Pada masa kepulangan jemaah haji dari DIY, lanjutnya, juga ada yang mutasi ke kloter lain.

Ahmad menuturkan, para jemaah haji DIY ini dapat dipulangkan dalam keadaan selamat sampai di rumah masing-masing, kecuali yang meninggal dunia di Tanah Suci dan yang sakit. 

Dikatakan Ahmad, hal ini terwujud berkat koordinasi, pembinaan, dan pendampingan dari para petugas haji, baik ketua kloter, pembimbing ibadah maupun dari tim kesehatan haji Indonesia.

“Seluruh pelayanan terbaik ini kami tujukan agar semua jemaah haji mendapat menyandang haji yang mabrur, dan dapat melestarikan kemabrurannya dengan mengikuti kegiatan sosial keagamaan di masyarakat, majelis-majelis taklim, serta bergabung dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI),” ucap Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement