Senin 02 Sep 2024 11:04 WIB

Larang Dokter Berjilbab, RS Medistra Minta Maaf: Kami akan Kontrol Ketat Proses Rekrutmen

RS Medistra minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi.

Perawat di RS Medistra. RS Medistra meminta maaf atas dugaan diskriminasi atas pelarangan memakai jilbab kepada calon dokter saat perekrutan.
Foto: Dok RS Medistra
Perawat di RS Medistra. RS Medistra meminta maaf atas dugaan diskriminasi atas pelarangan memakai jilbab kepada calon dokter saat perekrutan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tak ingin polemik pelarangan jilbab untuk calon dokter dan perawat saat perekrutan terus bergulir, RS Medistra Jakarta akhirnya mengeluarkan permohonan maaf. Dalam suratnya, RS Medistra mempersilakan bagi siapa pun yang ingin bekerja sama untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan.

Mereka juga menyatakan ke depannya akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi. Sehingga, kata RS Medistra dalam suratnya, pesan yang mereka sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.

Baca Juga

Permintaan maaf itu disampaikan, salah satunya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (2/9/2024). Berikut isinya:

Kepada Yth.

Rekan Media

di Tempat

Menanggapi informasi dan pemberitaan yang sedang banyak beredar melalui media sosial dan portal berita online, berikut pernyataan yang disampaikan oleh RS Medistra Jakarta

Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen.

RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.

Salam,

Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua

Direktur

Dugaan pembatasan jilbab di RS Medistra terungkap dari surat seorang dokter...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement