Jumat 15 Nov 2024 11:45 WIB

Baru Ditinjau Menteri, Ini Yayasan di Balik Program Percontohan Makan Bergizi Gratis DIY

Uji coba ini juga beri dampak positif bagi murid, UMKM, dan masyarakat sekitar

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu
Foto: YLPKGI
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu'ti, beberapa hari lalu meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Program yang diinisiasi oleh Grab dan OVO ini turut melibatkan berbagai pihak, antara lain Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI).

Baca Juga

Yayasan itu ternyata hadir sebagai platform kolaborasi, untuk memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan dampak optimal bagi semua pihak terkait, termasuk siswa, sekolah, dan masyarakat luas. “YLPKGI hadir sebagai mitra strategis dalam mengelola dan mengembangkan inisiatif yang mendukung peningkatan kesehatan gizi masyarakat Indonesia," ujar Yana Aditya, Sekretaris Umum Yayasan LPKGI, yang hadir saat peninjauan Mendikdasmen di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti.

Dalam kepengurusan YLPKGI, juga tercatat sosok ekonom senior, DR Hendri Saparini dan guru besar ilmu gizi kesehatan masyarakat, Prof Dr Tria Astika Endah Permatasari.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan tidak hanya memberikan proses yang lebih transparan dan terintegrasi, uji coba ini juga memberikan dampak positif bagi para murid, UMKM, dan masyarakat sekitar. "Hal ini termasuk dalam meningkatkan asupan gizi bagi anak peserta didik yang perlu sama-sama kita terus jaga untuk menciptakan generasi emas 2045,” katanya.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis, YLPKGI meluncurkan Program Anak Sehat Indonesia Kuat (ASIK). Program ini sebuah inisiatif percontohan yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia.

Program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

YLPKGI telah melaksanakan pilot project Program ASIK di empat lokasi di Indonesia: Kulon Progo, Kebumen, Minahasa, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelaksanaan program ini memberikan manfaat bagi lebih dari 1.600 siswa SD, dari 10 sekolah serta mendukung 25 UMKM lokal.

Dengan inisiatif seperti ini, YLPKGI tidak hanya membantu menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan kuat tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil untuk berkontribusi dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan komunitas mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement