Selasa 14 Jan 2025 15:04 WIB

Gelar Raker 2025, Perpusnas Usung Visi Perubahan

Visi perubahan ini berimplikasi pada tiga hal.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz mengumumkan visi kerja baru instansinya dalam Rapat Kerja (Raker) Perpusnas Tahun 2025 yang diselenggarakan di Aula Perpusnas Salemba, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Foto: dokpri
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz mengumumkan visi kerja baru instansinya dalam Rapat Kerja (Raker) Perpusnas Tahun 2025 yang diselenggarakan di Aula Perpusnas Salemba, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz mengumumkan visi kerja baru instansinya.

"Perpustakaan Hadir demi Martabat Bangsa" diangkat jadi visi baru sekaligus tagline Perpusnas. Hal ini dilakukan dalam Rapat Kerja (Raker) Perpusnas Tahun 2025 yang diselenggarakan di Aula Perpusnas Salemba, Jakarta, pada Selasa (14/1/2025). Raker yang diselenggarakan pada awal 2025 ini dihadiri oleh pejabat struktural, pejabat fungsional, ketua kelompok kerja, dan ketua subkelompok kerja di lingkungan Perpusnas.

"Visi perubahan dicantumkan karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Baik internal maupun eksternal, perubahan akan mempengaruhi semua aspek. Untuk itu, mari kita berubah," ujarnya.

Sebagai informasi, Aminudin Aziz dilantik menjadi Kepala Perpusnas oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, pada Selasa (7/1/2025). Menurut Amin, visi adalah sesuatu yang jauh di depan serta menjangkau ruang dan waktu. Perpustakaan ke depan, jelasnya, diharapkan dapat lebih berfokus dalam meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat untuk tetap kreatif dan meningkatkan kualitas hidup.

“Prestise sebuah bangsa diukur oleh kesejahteraannya. Maju dan sejahteranya masyarakat sebuah bangsa diukur dari pengetahuannya. Sehingga perpustakaan harus hadir untuk merawat dan meningkatkan martabat bangsa," jelasnya.

Visi perubahan ini berimplikasi pada tiga hal yakni pentingnya kepemimpinan transformasional dan inspiratif, pengembangan program kerja yang memberdayakan pemangku kepentingan, serta konsep kerja yang lebih proaktif atau berinisiatif melayani.

Lebih lanjut, dia menerangkan ciri-ciri kepemimpinan yang transformasional antara lain bekerja berdasarkan visi yang jelas dan terukur, berpikir kritis dan kreatif, mampu memberdayakan setiap sumber daya yang tersedia (sumber daya manusia, sumber daya finansial dan fasilitas, serta jaringan pribadi dan institusi), serta reflektif/belajar dari hasil kerja sebelumnya.

“Karena jelas dan terukur maka ada target yang harus dicapai. Kemudian kritis, maksudnya tidak asal tanda tangan atau menyetujui, harus direviu dulu dan kalau tidak setuju, beri catatan, selanjutnya setelah mengkritisi harus kreatif dan memberi solusi," urainya.

Kepala Perpusnas memaparkan langkah selanjutnya yaitu karakteristik program yang transformasional dengan meliputi unsur fokus dan mendalam, terintegrasi, memberdayakan, dan adaptif.

Diuraikan ada empat karakter yang seharusnya ada di program yakni pertama, program yang fokus dan mendalam tetapi komprehensif menyentuh setiap isu yang menjadi fokus. Kedua, terintegrasi satu sama lain sehingga tercipta sinergi. Ketiga, mampu memberdayakan pemangku kepentingan. Keempat, adaptif terhadap perubahan.

"Sebuah program akan berhasil apabila dikerjakan berkelanjutan, itu menjadi tanggung jawab kita dalam melakukannya. Saya sungguh sangat berharap dengan iringan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang hadir di sini, karena telah berkomitmen untuk siap melakukan perubahan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement