Selasa 21 Jan 2025 15:32 WIB

BPBD Jateng Ungkap Penyebab Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan

Sejumlah wilayah di Jateng berpotensi menghadapi cuaca ekstrem.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto udara warga melintasi kawasan pemukiman yang terendam banjir di Pasirkratonkramat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Foto udara warga melintasi kawasan pemukiman yang terendam banjir di Pasirkratonkramat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, hujan deras yang mengguyur pada Senin kemarin memicu banjir di sejumlah wilayah di Jateng, seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes. "Ini masih proses penanganan dari kabupaten. Provinsi melakukan pendampingan berkaitan di masing-masing kabupaten," kata Bergas ketika dihubungi pada Selasa.

Dia menjelaskan, jalur-jalur terdampak longsor dan menjadi kewenangan provinsi akan segera dilakukan upaya pembersihan. "Kalau yang misal jalur provinsi ada longsor, maka dari dinas provinsi yang turun menyelesaikan upaya-upaya itu. Termasuk yang kewenangan pusat, misal sungai, tanggul jebol, itu BBWS bersama PSDA melakukan asesmen sekaligus penanganan darurat," ucap Bergas.

Sebelumnya Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo telah memperingatkan, dalam tiga hari, yakni 20-22 Januari 2025, sejumlah wilayah di Jateng berpotensi menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Masyarakat di wilayah-wilayah terdampak diminta waspada.

Yoga mengungkapkan, cuaca ekstrem yang berpotensi dialami sejumlah wilayah di Jateng disebabkan beberapa faktor. Pertama, adanya siklon tropis Sean yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Australia menyebabkan pola pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jateng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement