REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebuah video yang memperlihatkan truk pengangkut sampah dengan kondisi bak telah rombeng di Kota Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos). Truk tersebut viral karena melaju di jalanan dengan kondisi sampah menumpuk dan berjejalan atau berterbangan dari lubang-lubang yang terdapat pada baknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang Arwita Mawarti, mengonfirmasi bahwa truk yang viral di medsos itu milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. "Kontainer langsung kami tarik dan masukkan ke bengkel untuk memperbaiki pelat dinding yang bolong. Kami akan mengganti pelatnya," ucap Arwita, dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (11/4/2025).
Menurut Arwita, perbaikan truk dengan kondisi fisik yang telah rombeng itu menjadi langkah terbaik. Hal itu agar pelayanan pengangkutan sampah tetap bisa berjalan.
Arwita menjelaskan, proses perbaikan truk sampah dengan kondisi baknya yang rombeng diperkirakan memakan waktu hanya satu pekan. Sementara untuk pengadaan armada baru membutuhkan waktu setidaknya dua bulan.
Dia menambahkan, Pemkot Semarang sudah merencanakan pengadaan armada truk pengangkut sampah baru. "Pengadaannya bulan Juni mendatang. Karena prosesnya tidak bisa cepat, makanya kami perbaiki terlebih dahulu," kata Arwita.
Arwita mengungkapkan, saat ini DLH Kota Semarang memiliki 421 truk pengangkut sampah. Sebanyak 170 unit di antaranya mengalami kerusakan, dari tingkat ringan, sedang, hingga berat.
"Yang seperti di video itu masuk kategori rusak berat dan harus diutamakan perbaikannya. Perbaikannya bisa selesai dalam seminggu," ujarnya.
"Kontainer yang rusak berat rata-rata telah berusia lebih dari lima tahun. Kami merencanakan peremajaan sebanyak 44 unit sebesar Rp2,5 miliar melalui APBD 2025," tambah Arwita.
Dia mengatakan, selain mengandalkan dana APBD, DLH Kota Semarang juga berupaya menggalang dukungan dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun sejauh ini bantuan CSR yang diterima Pemkot Semarang baru berupa tempat pilah sampah dan gerobak. Belum ada program CSR yang memberikan bantuan truk sampah baru.
"Kami tentu berharap perusahaan bisa tergerak untuk berpartisipasi membangun Kota Semarang. Di samping itu, kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk berusaha secepat mungkin mengembalikan seluruh truk ke kondisi normal agar gangguan layanan bisa segera diatasi," kata Arwita.
Lihat postingan ini di Instagram