Kamis 29 May 2025 20:43 WIB

Candi Borobudur Saksi Bisu Persahabatan Indonesia-Prancis

Indonesia dan Prancis adalah dua bangsa besar yang memiliki sejarah yang panjang.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) melakukan kunjungan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). Dalam kunjungan di candi yang dibangun pada 750-850 Masehi oleh Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno tersebut keduanya menyampaikan sejumlah kesepakatan antarkedua negara.
Foto: Yasuyoshi Chiba/Pool Photo via AP
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) melakukan kunjungan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). Dalam kunjungan di candi yang dibangun pada 750-850 Masehi oleh Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno tersebut keduanya menyampaikan sejumlah kesepakatan antarkedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, menjadi saksi bisu kunjungan bersejarah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kamis (29/5/2025). Dari pantauan Republika di lokasi, iring-iringan kendaraan dari kepresidenan terpantau mulai memasuki kompleks Candi Borobudur sekitar pukul 14.05 WIB. 

Terlihat kendaraan Maung Pindad berwarna putih dan mobil sedan hitam berpelat diplomatik Prancis dengan bendera kedua negara terpasang di bagian depan. Lawatan ke situs warisan dunia UNESCO ini diketahui merupakan permintaan khusus dari Presiden Macron yang tertarik menutup kunjungannya di Indonesia dengan agenda kebudayaan di candi tersebut. 

Prabowo lebih awal mengucapkan selamat datang kepada Presiden Macron dan istrinya Brigitte Macron di Candi Borobudur. Ia menyambut hangat dan menyebut kunjungan ini menjadi suatu kehormatan besar bagi Indonesia apalagi bisa mengenalkan secara langsung keindahan dan nilai-nilai sejarah yang ada di Candi Borobudur kepada Macron.

"Ini adalah suatu kehormatan besar kami menerima kunjungan Yang Mulia di situs bersejarah ini, yang merupakan mahakarya peradaban dan oleh UNESCO ditetapkan sebagai warisan dunia yang kaya akan sejarah dan makna spiritual," kata Prabowo.

Prabowo dan Macron pun menandatangani perjanjian persahabatan dan kebudayaan di puncak Borobudur. Setelah itu, keduanya juga memberikan pernyataan terkait dengan perjanjian atau kesepakatan itu.

Dalam pidatonya, Prabowo menyebut, Indonesia dan Prancis adalah dua bangsa besar yang memiliki sejarah yang panjang, budaya yang mengakar kuat, dan peradaban juga yang panjang. "Kami juga memiliki semangat yang sama nilai-nilai kemanusiaan yang sama toleransi, menghormati warisan budaya menghormati semua agama, kepercayaan, semua ras, semua kelompok etnis, kita ingin memelihara kehidupan yang harmonis perdamaian yang baik," ucap Prabowo.

Dia percaya, hanya dengan persahabatan kekeluargaan dan kolaborasi Indonesia-Prancis, semua bisa mendapat kehidupan yang lebih baik. "Yang mulia terima kasih kunjungan yang mulia dan saya percaya dan optimis bahwa kemitraan kita akan berlanjut dan menjadi jembatan bagi budayawan, seniman, pelaku industri kreatif dan semua tokoh-tokoh masyarakat kedua negara kita, terima kasih. Merci beaucoup," kata Prabowo. Sebelumnya, kedua kepala negara mengawali kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement