REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sebanyak 376 jamaah haji Kloter 1 Surabaya pulang ke Tanah Air. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat satu haji asal Tulungagung dari Kloter 1 masih tertahan di tanah suci Makkah karena sakit dan dijadwalkan pulang bersama kloter berikutnya jika kondisinya membaik.
“Informasi yang kami terima, ada satu orang yang tanazul karena sakit. Nanti akan diikutkan pada kloter selanjutnya,” kata Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo di Asrama Haji Embarkasi-Debarkasi Surabaya, Kamis (12/6/2025).
Ia menjelaskan, Kloter 1 terdiri atas 376 haji, termasuk 11 orang dari Surabaya serta ditambah empat petugas pendamping. Seluruh proses pemulangan, kata dia, berjalan lancar, termasuk kegiatan penyambutan resmi di Asrama Haji Surabaya yang dihadiri berbagai instansi terkait.
Setibanya di asrama, lanjutnya, jamaah menjalani pengecekan terhadap tas besar dan tas kabin sebelum diangkut oleh jasa angkut gratis yang disediakan pemerintah. Selain itu, kata Sugiyo, setiap haji juga menerima lima liter air zam-zam dengan menunjukkan paspor sebagai bukti penerimaan.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan mengatakan dengan kedatangan jamaah haji, pihaknya memperketat pengawasan dan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Rosidi menyebut, BBKK telah mewajibkan seluruh jamaah untuk mengisi Satu Sehat Health Pass (SSHP) sebelum kembali ke tanah air.
“Kami sudah bersurat ke semua pihak, termasuk Bea Cukai, Imigrasi, dan Kemenag, agar Satu Sehat Health Pass (SSHP) wajib diisi. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 80 hingga 85 tenaga medis per hari serta ambulan yang disiagakan di Bandara Juanda. Bahkan, lanjutnya, seluruh pesawat yang membawa jamaah haji juga akan diperiksa, termasuk sanitasi kabin oleh tim khusus.
Di Bandara Juanda sendiri, kata dia, alat pemindai suhu tubuh juga telah disiapkan untuk skrining awal. “Jika memang ada indikasi gejala, kami lakukan pemeriksaan swab dan jika positif, akan kami koordinasikan dengan pemerintah daerah untuk penanganan selanjutnya,” ucapnya. Ia juga mengingatkan pentingnya kebugaran fisik jamaah agar tidak mudah jatuh sakit saat tiba di tanah air, karena faktor kelelahan juga bisa memicu gangguan kesehatan.