REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-276 pada Rabu (17/2). Bersamaan dengan hari terakhir masa jabatannya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memimpi upacara peringatan HUT ke-276 tersebut di halaman Balai Kota Solo.
Dalam kesempatan tersebut, Rudyatmo sekaligus pamitan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Pada peringatan HUT ke-276 tersebut Rudyatmo berharap, agar konflik keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sudah berlarut-larut agar segera selesai. Harapan yang sama juga diucapkan Rudyatmo pada momen HUT Kota Solo tahun-tahun sebelumnya. Namun, sampai saat ini ternyata konflik keluarga Keraton Solo belum rampung.
"Harapannya konflik Keraton segera selesai. Jadi Keraton itu menjadi destinasi wisata yang betul-betul destinasi wisata budaya," kata Rudyatmo kepada wartawan seusai upacara.
Menurutnya, jika kondisi Keraton ribut seperti ini terus, maka jangan berharap Solo akan kuncara. "Solo kuncara itu ketika Keraton rukun, Mangkunegaran ya rukun, Pemerintah rukun. Jadi segitiga ini kalau rukun semua berarti kuncara," terang Rudyatmo.
Harapan lainnya, predikat Solo sebagai kota yang layak dihuni secara nasional agar tetap dipertahankan.
Di samping itu, Rudyatmo juga menitipkan pesan kepada pemimpin Kota Solo selanjutnya. Dia berpesan agar para pemimpin yang akan datang mau menghargai dan menghormati sesama tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan. "Supaya Solo tetap kondusif," ujarnya.
Di sisi lain, Rudyatmo menyebut momen HUT ke-276 Kota Solo tersebut bukan bentuk perpisahan. Sebab, dirinya dan Wakil wali Kota Achmad Purnomo akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat di luar Pemkot. "Jadi ultah ke-276 tanggal 17 Februari itu memang setiap tahun diperingati. Jadi bukan untuk alasan perpisahan. Hanya saja saya masih diizinkan untuk menjadi pembina apel, sehingga sekalian pamitan," jelasnya.