Jumat 19 Feb 2021 18:52 WIB

Para Pedagang di Jalan Payung Segera Dievakuasi

Ada sebanyak 14 warung di kawasan Payung, Kota Batu yang akan dievakuasi.

tanah retak (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
tanah retak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu akan melakukan evakuasi terhadap para pedagang yang berada di jalur Payung atau Brigjen Moh Manan Kota Batu, Jawa Timur, dikarenakan adanya potensi tanah longsor.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, ada sebanyak 14 warung di kawasan Payung, Kota Batu yang akan dievakuasi tersebut.

"Sebanyak 14 warung bersedia untuk sementara waktu tidak berdagang, atau berjualan, dan mengosongkan warungnya," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur,

Rochim menjelaskan, sebanyak 12 warung yang ada di kawasan Payung tersebut, dimiliki oleh warga Kota Batu, dan Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Para pemilik warung tersebut, akan kembali ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.

Sementara itu, lanjut Rochim, untuk dua warung lainnya, juga dijadikan tempat tinggal oleh pemiliknya. Tercatat, ada tujuh orang yang tinggal pada dua warung yang ada di jalur yang menghubungkan antara Kota Batu dengan Kabupaten Kediri itu.

"Kepada penghuni dua warung tersebut, atau sebanyak tujuh orang, untuk sementara waktu disediakan tempat tinggal di Posko BPBD Punten, Kota Batu," ujar Rochim.

Dalam proses evakuasi yang dilakukan pada 18-19 Februari 2021 tersebut, lanjut Rochim, para pedagang akan disediakan sarana transportasi oleh pemerintah daerah, yang bisa dipergunakan untuk memindahkan barang-barang milik mereka.

Selama tidak melakukan aktivitas perdagangan, para pedagang tersebut akan diberikan bantuan kebutuhan dasar atau bahan pangan. Selain itu, para pedagang meminta untuk dicarikan tempat berdagang sementara waktu di lokasi lainnya.

"Selama tidak dapat melakukan aktivitas dagang atau berjualan, para pedagang akan diberikan bantuan kebutuhan dasar sembako," ujar Rochim.

Sebagai informasi, akibat adanya retakan di jalur tersebut, mulai 16 Februari 2021, kendaraan yang melintas di jalur Payung atau Jalan Brigjen Moh Manan dari wilayah Kota Batu, menuju Kediri dibatasi dengan jumlah berat yang diperbolehkan maksimal 14 ton.

Saat ini, BPBD Kota Batu bersama seluruh pemangku kepentingan terkait telah mendistribusikan bantuan bahan pangan pokok kepada para padagang di kawasan Payung tersebut. Sementara untuk proses evakuasi, menunggu kesiapan dari para pedagang.

Berdasarkan catatan BPBD Kota Batu, di kawasan Payung tersebut, mengalami retakan dan tanah ambles dengan dimensi yang bervariasi, dengan lebar 3-15 sentimeter, dan panjang hingga 46 meter.

Retakan tanah tersebut, juga mengakibatkan struktur bangunan warung di Payung 1 mengalami keretakan. Di sepanjang pinggiran jalan area warung, juga ada retakan dan tanah ambles, dimana tiga warung mengalami kerusakan salah satunya bangunan kamar mandi yang retak.

Bahu jalan di Jalan Brigjen Moh Manan tersebut mengalami penurunan berkisar antara 10-15 sentimeter dari jalan raya. Selain itu, bahu jalan juga mengalami keretakan bervariasi, hingga selebar 15 sentimeter. Pada lokasi retakan tanah tersebut, telah dilakukan penutupan darurat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement