Rabu 24 Feb 2021 11:27 WIB

Jatim Tegaskan Kesiapan Vaksinasi Covid-19

Jawa Timur sangat siap kapanpun menerima kiriman vaksin dari pusat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
PWNU Jawa Timur melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada 98 kiai, ulama, dan tokoh Nahdlatul Ulama, Selasa (23/2). Ini menjadi vaksinasi kiai dan ulama pertama yang dilaksanakan di Jatim.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
PWNU Jawa Timur melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada 98 kiai, ulama, dan tokoh Nahdlatul Ulama, Selasa (23/2). Ini menjadi vaksinasi kiai dan ulama pertama yang dilaksanakan di Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono memastikan kesiapan ruangan dingin yang menjadi tempat penyimpanan vaksin Covid-19. Pun kendaraan berpendingin untuk mengangkut vaksin Covid-19 dan menyebarnya ke kantor Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Heru juga mengaku pihaknya memiliki 1.812 lemari es, 12.918 vaccine carrier, 1.286 alat pemantau suhu, serta 618 cool box untuk menjaga kualitas vaksin. Artinya, kata dia, Pemprov Jatim sangat siap menjalankan seluruh tahapan vaksinasi, hingga kekebalan kelompok benar-benar terbentuk.

Baca Juga

"Harapannya, jika vaksin yang diterima dalam kondisi baik, maka bisa memberikan efek maksimal di dalam tubuh para penerima vaksin," ujar Heru di Surabaya, Rabu (24/2).

Heru menegaskan, Jawa Timur sangat siap kapanpun menerima kiriman vaksin dari pusat. Pemprov Jatim juga diakuinya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota supaya pendistribusian vaksin Covid-19 bisa berjalan secara terus menerus.

"Proses distribusi di Jatim sendiri telah disertai dengan pengawalan keamanan dan koordinasi lintas sektor terkait. Termasuk penetapan untuk jadwal distribusinya oleh provinsi," ujar Heru.

Heru mengaku, berbagai sosialisasi vaksin aman dan halal juga terus dilakukan Pemprov Jatim. Hal ini bertujuan untuk membangun semangat masyarakat dalam menyambut sekaligus menunggu giliran vaksin. "Berbagai sosialisasi juga telah dilaksanakan guna membangun semangat masyarakat agar mau divaksin," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement