REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian warga yang hilang di kawasan hutan Desa Jingkang Kecamatan Ajibarang. ''Tim SAR sudah melakukan pencarian secara maksimal dengan menyisir hampir semua lokasi hutan selama empat hari. Namun sampai sekarang, korban belum ditemukan,'' jelas Koordinator Tagana Banyumas, Ady Candra, Jumat (5/3).
Dia menyebutkan, penghentian pencarian korban diputuskan setelah pihak keluarga, pemerintah desa, dan perwakilan dari SAR gabungan melakukan koordinasi, Kamis (4/3). Dalam koordinasi tersebut, diputuskan pencarian dihentikan karena pencarian sudah berlangsung cukup lama dan hampir seluruh kawasan hutan dilakukan penyisiran.
Meski demikian dia menyatakan, bila ada warga atau relawan yang ingin terus melakukan pencarian, pihaknya tidak akan menghalangi. ''Namun kami berharap agar warga atau relawan yang melakukan pencarian, lebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah desa,'' jelasnya.
Hal ini dimaksudkan agar sampai terjadi hal-hal yang diinginkan. ''Kami dari Tagana Banyumas akan terus memonitor dan memantau kasus hilangnya warga tersebut. Termasuk dengan menyampaikan informasi pada desa-desa tetangga, mengenai kemungkinan korban masih hidup dan tersesat di desa sekitar hutan,'' katanya.
Sebagaimana diketahui, seorang warga Desa Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas, Kasilun (29), dilaporkan hilang pada Senin (1/3). Pihak keluarga menyampaikan, korban hilang saat sedang mencari kayu bakar di kawasan hutan Desa Jingkang, yang merupakan desa tetangga asal korban.
Korban berangkat ke hutan untuk mencari kayu bakar pada Senin (1/3) menjelang waktu subuh. Pada siang hari, korban sempat pulang ke rumah adiknya dan menitipkan kayu bakar di rumah tersebut. Namun dengan alasan masih ada kayu bakar yang belum bisa dibawa pulang, dia kembali lagi ke hutan.
Namun setelah kembali ke hutan, korban tidak kembali pulang. Hingga menjelang petang, korban belum juga pulang sehingga keluarga korban melaporkan kejadian pada pemerintah desa. Laporan hilangnya korban ini, kemudian diteruskan pada pihak kepolisian dan Tagana Banyumas. Tim SAR Gabungan yang terlibat pencarian, meliputi unsur Tagana, Linmas Kabupaten dan Perhutani, dan warga sekitar.