REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar segera mengevaluasi pembelajaran tatap muka. Hal ini menyusul kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan kepada para guru mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA.
"Pelaksanaan vaksinasi guru TK sampai SMP sudah 60 persen dan yang ini 60 persen juga,"ucap dia.
Jika guru sudah divaksin maka nanti pemkot akan mengevaluasi kemungkinan melakukan sekolah tatap muka. Wali Kota meninjau secara langsung proses vaksinasi COVID-19 pada para guru tingkat SMA dan yang sederajat.
Selain itu, vaksinasi juga dilakukan pada para pegawai Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri.Kegiatan vaksinasi tersebut dilaksanakan di tiga tempat yakni di SMA Negeri 1 Kediri, SMA Negeri 7 Kediri, dan SMA Negeri 8 Kediri.
Mas Abu, sapaan akrab Abdullah Abu Bakar juga mengungkapkan pelaksanaan vaksinasi bagi guru SMA/SMK dan pegawai Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri menyasar 1.280 orang dan diharapkan bisa selesai dalam satu hari. Sementara untuk guru TK, SD, dan SMP menyasar 1.619 orang dan telah dilakukan pada hari Kamis (4/3) dan Jumat (5/3).
Ia menambahkan, guru juga menjadi prioritas utama karena memiliki risiko yang tinggi. Untuk itu, vaksinasi COVID-19 dilakukan pada tenaga pendidik dan guru, sehingga diharapkan ke depan aktivitas belajar mengajar bisa secepatnya dilakukan, demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Dari data yang kami punya rata-rata anak-anak muda itu kenanya OTG (orang tanpa gejala). Makanya gurunya yang memiliki risiko kami vaksin dulu. Mudah-mudahan dengan seperti ini dapat mempercepat pembelajaran tatap muka," ujar dia.
Dia juga menilai manajemen vaksin di Kota Kediri sudah baik. Sasaran vaksinasi telah tepat dan berdasarkan tingkat risiko. Selain itu, puskesmas di kota ini juga telah baik melaksanakan vaksinasi dengan cukup baik, sehingga semua bisa berjalan dengan lancar dan tepat.
Kota Kediri dalam vaksinasi COVID-19 tahap dua ini mendapatkan 2.450 vial untuk seluruh pelayan publik.