REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PP 'Aisyiyah melaksanakan vaksinasi Covid-19. Kegiatan dilaksanakan di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta lewat penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang ketat.
Pengaturan sudah dilakukan sejak gerbang. Disediakan ruang tunggu pengambilan nomor antrian, meja pendaftaran, meja verifikasi, meja pemeriksaan gula darah, skrinning, ruang observasi, sampai ruang penyuntikan demi menghindari kerumunan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, vaksinasi merupakan ikhtiar menghadapi pandemi yang sampai hari ini terus berlangsung. Ini menambah berbagai ikhtiar yang dilakukan lewat MCCC maupun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
"Sampai saat ini ikhtiar itu tidak pernah kendur baik secara materi maupun ruhani dan langkah rasional obyektif terus dilakukan sampai kepada vaksinasi ini," kata Haedar, didampingi Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Noordjannah Djohantini, Selasa (9/3).
Ia mengingatkan, vaksinasi bukan satu-satunya tapi merupakan salah satu dari sekian mata rantai usaha yang dapat dilakukan sebagai manusia. Seperti menerapkan protokol kesehatan, menjaga imun, dan terus berdoa kepada Allah SWT.
Terlebih, Haedar menekankan, belakangan malah semakin banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan, masih ada yang melalui media sosial mengembangkan asumsi-asumsi yang tidak tepat dan mengajak orang-orang tidak meyakini Covid-19.
"Kita harus terus melakukan usaha medis yang optimal, termasuk lewat vaksinasi. Lalu, melakukan ikhtiar ruhani, sehingga pandangan agama memberikan kontribusi sekaligus menyehatkan ruhani agar semakin dekat dengan Allah SWT," ujar Haedar.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Dr Agus Taufiqurrahman menekankan, Muhammadiyah sejak awal berkomitmen untuk selalu berikhtiar menghadapi pandemi. Bahkan, menunda pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah.
Vaksinasi, kata Agus, merupakan salah satu ikhtiar yang dilaksanakan Muhammadiyah secara serius. Karenanya, ia menekankan, Muhammadiyah mendukung penuh vaksinasi yang penuhi kriteria halal MUI, aman BPOM dan efektivitasnya sesuai standar WHO.
"Namun, ketika vaksinasi sudah dijalankan kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan dan semoga apa yang kita lakukan ini jadi bagian amal soleh kita. Ini sesuai pula pesan Rasulullah SAW jagalah sehatmu sebelum sakitmu," kata Agus.