Rabu 10 Mar 2021 16:50 WIB

Dinkes Pantau Kasus Covid-19 di Yayasan Bhakti Luhur

Pemkot Malang tetap memantau kasus Covid-19 di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meninjau proses isolasi mandiri di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur di Kota Malang, Rabu (3/3).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meninjau proses isolasi mandiri di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur di Kota Malang, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan pemerintah, Puskesmas Mulyorejo dan penanggung jawab tetap memantau kasus Covid-19 di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur. Hal ini terutama ihwal proses isolasi mandiri di gedung khusus Yayasan Bhakti Luhur.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Mu'arif mengatakan, saat ini belum ada laporan kesembuhan pasien Covid-19 di Yayasan Bhakti Luhur. Hal ini terutama para pasien yang melaksanakan isolasi mandiri di lokasi tersebut. "Tapi kita tetap pantau secara keluhan, secara klinis ada atau tidak di situ," jelas dia di Balai Kota Malang, Rabu (10/3).

Laporan kesembuhan justru berasal dari pasien yang melaksanakan isolasi di RS Lapangan (RSL) Idjen Boulevard. Gejala para pasien di RSL sudah mulai menurun hingga menghilang. Selanjutnya, mereka dikembalikan ke yayasan lalu dipisahkan dengan pasien lain yang masih isolasi mandiri.

Saat ini Dinkes Kota Malang belum mengungkapkan jadwal pasti pelaksanaan rapid antigen ulang untuk pasien Covid-19 dari Yayasan Bhakti Luhur. "Itu yang dilakukan bertahap, jadi sesuai evaluasi antigen ulangnya dilakukan bertahap," kata dia.

Sehari sebelumnya, Kepala RSL Idjen Boulevard, Heri Sutanto mengungkapkan, kesehatan sejumlah pasien Covid-19 dari Yayasan Bhakti Luhur mulai membaik, Selasa (9/3). Sekitar 48 pasien telah diperbolehkan pulang dari RS Lapangan Idjen Boulevard ke yayasan.

RS Lapangan Idjen Boulevard sebelumnya telah menerima 60-an pasien Covid-19 dari Yayasan Bhakti Luhur. Pemindahan pasien ke RS Lapangan karena mereka kesulitan untuk isolasi mandiri. Fasilitas tempat, ruang, dan pergerakan di yayasan juga terbatas.

"Akhirnya kita bantu sehingga 60 orang kita isolasi di RSL (RS Lapangan). Beberapa masih di yayasan karena masih memungkinkan," ucap Heri.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI, proses isolasi dianggap selesai apabila pasien tidak merasakan gejala apapun selama 10 hari. Dari 60-an pasien di RSL, 48 di antaranya dinilai sudah aman. Mereka sudah tidak merasakan gejala apapun, baik ringan maupun sedang.

RS Lapangan setidaknya masih harus merawat 15 pasien dari Yayasan Bhakti Luhur. Tenaga medis harus mengobservasi kesehatan mereka karena masih memiliki gejala ringan. "Batuk, pilek, tidak bisa membau (mencium bau)," ucapnya.

Seperti diketahui, 170 dari 500 penghuni Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur dilaporkan memperoleh hasil positif pada tes usap Antigen, beberapa waktu lalu. Panti yang berada di wilayah Sukun, Kota Malang ini menaungi sejumlah anak berkebutuhan khusus.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 6.095 orang, Selasa (9/3). Dari jumlah tersebut, 548 orang meninggal dan 5.485 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 62 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement