REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi membuka pelayanan kesehatan keliling untuk hewan ternak. Program ditargetkan bisa melayani 10 ribu hewan ternak besar seperti kambing dan sapi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan mengatakan, program kesehatan keliling bertujuan untuk mendekatkan pelayanan di masyarakat. Hal ini terutama untuk meningkatkan status kesehatan hewan ternak di Banyuwangi. "Agar mereka bisa bereproduksi dan berproduksi secara maksimal," kata Arief.
Pada pelaksanaan program, dinas akan menurunkan tim dokter hewan dan tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Mereka secara rutin berkeliling ke berbagai wilayah untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Hal ini khususnya untuk hewan ternak milik warga Banyuwangi.
Menurut Arief, tim keliling ke lokasi peternakan maupun tempat permukiman warga di desa-desa menggunakan mobil ambulans. Kendaraan khusus ternak ini telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
Mobil ambulans dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan khusus ternak. Beberapa di antaranya mikroskop, kamar hitung dan alat pemeriksa berat jenis susu (laktodensimeter). Kendaraan juga dilengkapi alat Ultrasonografi (USG) untuk sapi dan ternak kecil.
Dengan berbagai peralatan tersebut, tim akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara terpadu. Kemudian tim memberikan vitamin, obat cacing, mineral dan tindakan pengobatan. "Jika memang ditemukan hewan ternak yang sakit," ucapnya dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Ahad (14/3).
Untuk hewan yang bisa ditangani di lokasi akan langsung ditindak oleh dokter hewan dan petugas medis di tempat. Sementara hewan yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, akan langsung dibawa ke klinik hewan. Tindakan ini dapat dilakukan setelah hewan menerima penanganan awal.
Arief memastikan, program kesehatan keliling untuk hewan ternak ini gratis. Warga cukup membawa hewan ternaknya ke lokasi pelayanan yang telah diumumkan sehari sebelumnya oleh petugas. "Jadwalnya kami bikin fleksibel asalkan dalam setahun bisa mencapai 10 ribu ekor ternak. Jadi bisa seminggu atau dua minggu sekali,” ungkap Arief.
Selain di desa, layanan ini juga dilaksanakan di pasar-pasar hewan secara bergilir. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan setiap pekan untuk memantau kejadian penyakit di lapangan. Seperti diketahui, mobilitas ternak di pasar sangat tinggi sehingga pemeriksaannya harus lebih intensif dan rutin.
Di sisi lain, Arief menegaskan, programnya juga tidak hanya ditunjukkan pada hewan ternak. Namun juga hewan peliharaan lainnya seperti kucing, anjing, iguana, dan lainnya. Selain kegiatan keliling, pemeriksaan kesehatan gratis ini juga melayani panggilan telepon.