REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta selesai menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Grha Sabha Pramana. Digelar pada 20 dan 21 Maret 2021, belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius dari vaksinasi tersebut.
"Hingga saat ini belum ada laporan KIPI serius dari peserta vaksinasi," kata Wakil Rektor UGM Bidang SDM dan Aset, Prof Bambang Agus Kironoto, Senin (22/3).
Ia mengungkapkan, beberapa peserta mengalami gejala ringan setelah vaksinasi berupa sakit kepala. Namun, semua reaksi KIPI usai vaksinasi telah disiapkan prosedur penanganannya seperti observasi selama 30 menit setelah vaksinasi.
Bambang bersyukur pelaksanaan vaksinasi dosis pertama untuk lansia berjalan dengan lancar. Kondisi tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah membantu mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pemberian vaksin.
"Alhamdulilah, vaksinasi berjalan lancar dan banyak mendapat apresiasi dari peserta vaksin," ujar Bambang.
Vaksinasi massal di UGM menyasar 2.681 peserta lansia dari UGM, warga sekitar kampus UGM, dan civitas perguruan tinggi DIY. Jumlah tersebut meliputi 2.489 lansia UGM, 126 lansia sekitar UGM, dan 66 lansia civitas perguruan tinggi DIY.
"Memang belum semua bisa divaksin, salah satunya karena faktor kesehatan yang tidak memungkinkan untuk diberikan vaksin," katanya.
Beberapa terpaksa menunda vaksinasi karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan. Ada yang tekanan darah di atas 180, suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius dan lain-lain. Mereka akan dijadwalkan kembali saat kondisi kesehatannya membaik.
Rencananya, pelaksanaan vaksinasi yang tertunda akan dilaksanakan di RSA UGM. Sementara, vaksin dosis kedua diberikan 28 hari setelah vaksinasi pertama tersebut yang rencananya diberikan di GSP UGM pada 16-17 April 2021 mendatang.