REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Provinsi Jawa Timur menempati peringkat pertama pendaftar yang diterima atau lolos SNMPTN 2021. Peringkat kedua diduduki Provinsi Jawa Barat dengan jumlah pendaftar sebanyak 93.612 dan jumlah diterima sebanyak 10.715, dengan rasio peserta yang diterima sebesar 11,45 persen.
Peringkat ketiga ditempati Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah pendaftar sebanyak 70.910 dan jumlah yang diterima sebanyak 8.100, dengan rasio peserta diterima sebesar 11,42 persen. Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), jumlah pendaftar dari Jawa Timur sebanyak 85.146 dan jumlah yang diterima sebanyak 16.998. Artinya, rasio peserta yang diterima sebesar 19,96 persen.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan tahun lalu, Jawa Timur juga menempati peringkat pertama dengan jumlah siswa lolos tertinggi secara nasional. Namun demikian, angka tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, dimana jumlah siswa yang diterima tahun lalu sebanyak 13.803 siswa. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 16.998 siswa.
"Meskipun, selama setahun terakhir proses belajar mengajar secara penuh dilakukan melalui daring, tanpa tatap muka," kata Khofifah di Surabaya, Selasa (23/3).
Khofifah berharap, prestasi ini mampu diiringi berbagai prestasi lainnya saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi nantinya. Khofifah juga meminta kepada siswa yang belum lolos untuk tidak berkecil hati atau putus asa. Menurutnya, masih ada jalan lain untuk masuk PTN yakni dengan mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang akan digelar April 2021.
“Saya yakin yang hari ini belum lolos, saat SBMPTN mendatang akan lulus atau lewat jalur mandiri universitas. Syaratnya, tetap semangat, pantang menyerah, optimistis, dan terus berdoa,” ujarnya.