REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, secara keseluruhan, sekitar 1,3 juta penduduk di Provinsi Jatim telah menjalani vaksinasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, kata Khofifah, sebanyak 573.497 di antaranya adalah mereka yang berstatus pelayan publik.
Berdasar catatan tersebut, Jatim disebut sebagai provinsi dengan vaksinasi tertinggi di Indonesia untuk pelayanan publik. "Alhamdulilah sampai hari ini, capaian vaksinasi pelayanan publik di Jatim tertinggi. Karenanya, kami juga mendukung vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, sebagai bentuk percepatan vaksinasi," kata Khofifah di Kota Surabaya, Rabu (24/3).
Khofifah menyampaikan, vaksin AstraZeneca yang telah tiba di Jatim mencapai 45 ribu vial atau setara 450 ribu dosis. Vaksin tersebut telah didistribusikan ke empat daerah di Jatim, yaitu Kabupaten Sidoarjo, Jombang, Kediri, dan Kota Surabaya
"Sejumlah 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca sudah datang di Jawa Timur dan didistribusikan langsung ke kota dan kabupaten untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi," ujar Khofifah.
Khofifah meyakinkan, vaksin AstraZeneca yang digunakan di Jawa Timur telah mendapatkan izin baik dari BPOM maupun dari MUI. "Semoga ikhtiar vaksinasi dapat mencegah mereka yang berisiko tinggi sehingga terhindar dari terpapar Covid-19," kata menteri sosial itu.
Khofifah melanjutkan, sebelum memasuki bulan Ramadhan, para imam, muazin, dan marbot masjid yang dianggap berisiko tinggi terpapar Covid-19 juga menjadi salah satu sasaran prioritas vaksinasi Covid-19. Mengingat mereka biasanya bersentuhan langsung dengan umat.
"Sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, kita harapkan para imam, muadzin, dan marbot masjid bisa segera mendapatkan vaksinasi. Ketersediaan vaksin AstraZeneca akan memperluas cakupan vaksinasi termasuk kepada para pengurus masjid," ujar Khofifah.