REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang Sutiaji mendorong generasi muda untuk terus berkreasi di era digital saat ini. Hal ini diungkapkan dalam kegiatan "Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan bagi Pencari Kerja pada Bursa Kerja Khusus di Kota Malang Tahun 2021", Kamis (25/3).
Sutiaji menyatakan bekerja di era digital seperti saat ini tidak harus berhenti di sektor formal. Namun juga harus menjajal untuk berkarya di sektor informal. "Seperti industri kreatif, memiliki peluang tersendiri," katanya.
Bekerja dengan basis digital itu menjadi sangat memungkinkan, apalagi ekonomi kreatif. Hal ini harus diciptakan oleh Kota Malang yang sudah mempunyai potensi di dunia IT. Potensi tersebut harus ditingkatkan mengingat Kota Malang berkomitmen mewujudkan program Smart City yang tentunya harus ditunjang dengan digitalisasi di berbagai lini.
Pada kegiatan yang digelar di Atria Hotel Malang ini, Sutiaji turut didampingi Kepala Disnaker PMPTSP, Erik Setyo Santoso. Kegiatan ini digelar guna memberikan pemahaman bagi pencari kerja tentang Bursa Kerja Khusus. "Dan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan," jelasnya.
Sebagai informasi, data BPS mengungkapkan jumlah angkatan kerja di Kota Malang mencapai 470.610 orang. Hal ini berarti penyelenggaraan kegiatan semacam ini menjadi penting sebagai upaya menggali kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja. Dalam hal ini, baik melalui penyuluhan bimbingan jabatan maupun pelatihan teknis manajerial sesuai dengan yang dibutuhkan.
"Sehingga tercipta tenaga kerja yang siap, terampil, disiplin dan produktif, serta sesuai dengan kebutuhan industri maupun keperluan usaha mandiri," ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (25/3).