REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Banyumas, Jawa Tengah, menyelenggarakan program Banyumas Berdonor. Program ini digelar dalam rangka mengejar target stok darah di PMI menjelang Ramadhan.
''Melalui program ini, kami berharap adanya defisit kebutuhan darah di Banyumas bisa segera teratasi. Paling tidak pada saat menjelang Ramadhan mendatang, tidak terjadi lagi defisit,'' jelas Ketua PMI Kabupaten Banyumas Sadewo Tri Lastiono di sela kegiatan donor darah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Kabupaten Banyumas di aula kantor DPU Kabupaten Banyumas, Senin (29/3).
Mengutip keterangan Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banyumas dr Ivone Rusyandari, Sadewo menyebutkan, saat ini masih PMI Banyumas masih mengalami defisit sebanyak 67 kantong darah. ''Kami masih masih butuh 400 kantong darah untuk mencapai 1.200 kantong pada waktu satu hari sebelum puasa,'' jelasnya.
Dalam program Banyumas Berdonor, Sadewo yang juga Wakil Bupati Banyumas ini mendorong ASN di lingkungan pemkab untuk aktif berdonor. Demikian juga dengan anggota TNI, Polri, ormas, komunitas, dan elemen masyarakat, diimbau agar mendonorkan darahnya.
Menurutnya, program Banyumas Berdonor akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Termasuk selama bulan Ramadhan, menjelang Lebaran, dan pascalebaran, program ini akan terus dilaksanakan. ''Kami akan terus intensifkan gerakan berdono, sampai stok darah di Banyumas benar-benar aman,'' ujar dia.
Sadewo mengakui, situasi pandemi Covid-19 memang menyebabkan aktivitas pendonor menurun. ''Untuk itu, satu-satunya cara untuk meningkatkan kembali stok darah adalah dengan melakukan intensifikasi kegiatan donor,'' katanya.