REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2020 kepada DPRD Jatim dalam rapat Paripurna yang digelar di Kantor DPRD Jatim, Surabaya, Senin (29/3). Khofifah memaparkan, tingkat ketercapaian indikator kegiatan dalam LKPJ 2020 mencapai 91,99 persen.
Dimana dari 2922 indikator kegiatan, sebanyak 2722 target indikator dapat dicapai. Menurutnya ini penting, karena substansi dari LKPJ 2020 adalah mengukur capaian dalam implementasi RKPD 2020, yang merupakan penjabaran tahun kedua pada RPJMD 2019-2024.
"Kalau dibanding dengan tahun 2019 lalu, capaian indikator kegiatan LKPJ Tahun Anggaran 2020 yang kita laporkan hari ini capaiannya lebih tinggi yaitu 91,99 persen. Sementara tahun 2019 capaiannya 79,45 persen. Bahkan ada beberapa perangkat daerah yang capaiannya 100 persen," kata Khofifah.
Di sisi investasi, Khofifah menjelaskan, berdasarkan data BKPM RI per Januari 2021 tercatat, realisasi pertumbuhan investasi di Jatim mengalami kenaikan signifikan. Pada 2020, investasi di Jatim tumbuh 33,8 persen, yaitu sebesar Rp 78,3 trilliun dibandingkan tahun 2019 yang tercatat Rp 58,5 trilliun.
"Alhamdulilah, pertumbuhan investasi di Jawa Timur tahun 2020 sebesar 33,8 persen ini merupakan angka tertinggi dari semua provinsi di Indonesia. Hal ini patut kita syukuri mengingat banyak provinsi lainnya di pulau Jawa terkontraksi cukup dalam investasinya" ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan, pertumbuhan investasi ini menjadi semangat untuk bisa menjaga suasana kondusif, sehingga iklim investasi bisa terjaga dengan baik. Harapannya, kata dia, ketika investasi berjalan dengan baik, maka bisa menyerap tenaga kerja yang banyak.
"Sehingga angka pengangguran yang bertambah ditahun kemarin bisa terserap dengan maksimal, ahirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat," kata Khofifah.