REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY masih terus bertambah tiap harinya dengan total 33.200 kasus per 30 Maret 2021. Total kasus tersebut disumbang oleh 283 kasus baru Covid-19 hari ini.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, 283 kasus tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY. Tertinggi disumbang Kabupaten Sleman dengan jumlah 122 kasus baru.
Disusul Kabupaten Kulonprogo dengan 88 kasus baru, Kota Yogyakarta sebanyak 43 kasus baru, Kabupaten Bantul sejumlah 28 kasus baru, dan dua kasus baru disumbang Kabupaten Gunungkidul.
"Seluruh kasus baru yang dilaporkan hari ini merupakan hasil pemeriksaan dari 726 spesimen dari 713 orang," kata Berty, Selasa (30/3).
Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru itu merupakan pelacakan kontak kasus positif. Setidaknya, kata Berty, 203 kasus baru merupakan hasil pelacakan.
Sedangkan, 43 kasus baru diketahui dari riwayat periksa mandiri, satu kasus baru dari skrining karyawan kesehatan dan dua kasus baru ada perjalanan luar daerah. Namun, riwayat 34 kasus baru lainnya belum dapat dipastikan. "Untuk kasus aktif di DIY saat ini ada 5.120 kasus," ujarnya.
Selain itu, kesembuhan Covid-19 juga bertambah sebanyak 238 kasus. Secara kumulatif, kesembuhan di DIY sudah mencapai 27.275 kasus dengan persentase 82,15 persen.
Berty menuturkan, tambahan kasus sembuh tersebut juga tersebar di lima kabupaten/kota. Tertinggi juga dilaporkan di Sleman dengan 93 kasus.
"55 kasus sembuh dilaporkan di Kulonprogo, 49 kasus sembuh di Bantul, 33 kasus sembuh di Kota Yogyakarta dan delapan kasus sembuh di Gunungkidul," jelas Berty.
Lebih lanjut, katanya, kematian Covid-19 juga bertambah sebanyak lima kasus pada 30 Maret ini. Lima kasus meninggal dunia ini merupakan dua warga Bantul, satu warga Sleman, satu warga Kulonprogo, dan satu warga Kota Yogyakarta.
Sehingga, total kematian Covid-19 di DIY saat ini menjadi 805 kasus. Persentase kematian sendiri sebesar 2,42 persen.
"Dilaporkannya lima kasus meninggal dunia merupakan hasil verifikasi data dari dinas kesehatan kabupaten/kota," tambahnya.