Selasa 30 Mar 2021 19:02 WIB

Kualitas Kotak Vaksin Indonesia Diklaim Ungguli Cina-India

Kotak pendingin itu mampu memberikan kestabilan suhu ruangan sampai dua hari.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Seorang petugas kesehatan memasukkan kembali botol vaksin Covid-19 yang sudah kosong ke dalam kotak selama kampanye vaksinasi untuk petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum di Banda Aceh, Indonesia, 15 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang petugas kesehatan memasukkan kembali botol vaksin Covid-19 yang sudah kosong ke dalam kotak selama kampanye vaksinasi untuk petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum di Banda Aceh, Indonesia, 15 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan asal Indonesia, Technoplast memproduksi kotak vaksin (insulated vaccine carrier/IVC) yang dilengkapi teknologi pendingin terbaru. Kotak vaksin produksi Technoplast ini bahkan diklaim memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis, utamanya yangbdiproduksi di India dan Cina. Direktur Utama Technoplast Ellies Kiswoto mengatakan, kotak vaksin buatan perusahaannya siap menyukseakan program vaksinasi yang digencarkan pemerintah.

Ellies mengatakan, kotak vaksin yang diberi nama Technoplast Insulated Vaccine Carrier dengan kode IVC228TP ini dinyatakan lulus uji oleh balai sertifikasi Sucofindo. Kotak pendingin itu mampu memberikan kestabilan suhu ruangan antara 2 sampai 8 derajat celsius dalam rentang waktu 48 jam atau dua hari, meski suhu di luar ruangan mencapai 30 derajat celcius. 

Ellies menambahkan, tantangan besar yang harus mendapatkan perhatian serius saat ini adalah masalah pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh penjuru tanah air. Bagaimana memastikan kualitas vaksin tetap terjaga hingga proses penyuntikan dilakukan. 

“Ini sangat penting karena dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas dan khasiat vaksin. Perangkat pendukung, khususnya kotak vaksin, adalah faktor kunci disamping proses distribusi rantai dingin yang terintegrasi,” kata Ellies melalui siaran tertulisnya, Selasa (30/3).

Ellies menjelaskan, inovasi dan riset terus dilakukan oleh Technoplast. Ini mengingat ragam kebutuhan setiap karakter produk vaksin. Sehingga IVC asal Indonesia ini mampu lebih unggul dibandingkan produk sejenis dari India dan Cina, yang hanya mampu menjamin vaksin terjaga pada suhu 2 sampai 8 derajat celsius selama 10 hingga 20 jam saja. 

Selain terbuat dari material PolyPropylene, IVC juga dilengkapi Double Silicon Insulating Seal yang sudah dipatenkan dengan bahan Material Silicon FDA Food Grade. Kotak vaksin yang dirancang juga memiliki 4-locking system yang sudah dipatenkan, agar isolasi suhu lebih lama, memiliki Slot untuk security seal yang sudah dipatenkan, serta dilengkapi Real-Time LED Thermometer dengan "overheating Alarm”.

Selain tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 80 persen, daya angkut vaksin lebih banyak, IVC Technoplast ini juga disematkan teknologi geolocation IOT. IVC technoplast adalah perangkat cold chain distribution pertama di dunia yang dilengkapi oleh system IOT, yang merangkap sebagai tracking device dengan real time data. 

“Intinya, teknologi IOT kita bukan hanya mendeteksi suhu dan lokasi saja, tetapi mencakup ke informasi yang diperlukan untuk distribution. Misalnya, dikirim dari produsen vaksin tanggal berapa, isi vaksin dalam boks berapa lot, real time lokasi, track record suhu, nama kurir, identifikasi pesawat, nomor plat mobil. Setiap boks vaksin ada QR code sendiri," ujar Ellies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement