REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan 254 kasus baru positif Covid-19, Jumat (2/4). Tambahan tersebut menjadikan total kasus positif di DIY menjadi 33.902 kasus.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, tambahan ratusan kasus tersebut merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.024 spesimen dari 932 orang. Berdasarkan domisili, Kabupaten Sleman menyumbang tertinggi jumlah kasus yang mencapai 91 kasus baru.
Disusul Kabupaten Bantul yang menyumbang 60 kasus baru. Sedangkan, Kabupaten Kulonprogo dilaporkan 50 kasus baru, 37 kasus baru di Kota Yogyakarta, dan 16 kasus baru di Kabupaten Gunungkidul. "Kasus aktif di DIY saat ini ada 5.134 kasus," kata Berty, Jumat (2/4).
Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru yang dilaporkan hari ini merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak kasus positif. Berty menuturkan, 177 dari 254 kasus baru merupakan hasil tracing.
38 kasus baru diketahui dari riwayat periksa mandiri, empat kasus baru memiliki riwayat perjalanan luar daeran dan satu kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan. Namun, riwayat dari 34 kasus baru lainnya belum diketahui.
Lebih lanjut, Berty juga melaporkan tambahan 165 kasus sembuh. Secara kumulatif, kesembuhan Covid-19 di DIY sudah mencapai 27.951 kasus. "Persentase kesembuhan di DIY saat ini sebesar 82,45 persen," ujar Berty.
Berty menjelaskan, Bantul menyumbang tertinggi kesembuhan Covid-19 yakni 100 kasus. Sementara, 32 kasus sembuh dilaporkan di Sleman, 16 kasus sembuh di Kulon Progo, 14 kasus sembuh di Kota Yogyakarta dan tiga kasus sembuh di Gunungkidul.
Selain itu, kematian Covid-19 juga bertambah tiga kasus di 2 April ini. Tiga kasus meninggal dunia tersebut merupakan warga Kota Yogyakarta, Sleman, dan Gunungkidul. "Tambahan tiga kasus meninggal dunia, hasil verifikasi data dinas kesehatan kabupaten/kota," jelasnya.
Sehingga, total kematian Covid-19 di DIY sudah mencapai 817 kasus. Sedangkan, persentase kematian saat ini sebesar 2,41 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika