REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, para petani di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, mempelajari dan menerapkan pengubinan padi lahan Demplot Sekolah Lapang IPDMIP.
Kegiatan yang melibatkan 25 peserta, terdiri dari 18 laki-laki, dan tujuh perempuan, dilakukan 2 April 2021. Dengan memanfaatkan padi varietas Inpari 32, dan teknik tanam jajar legowo 2:1, hasil ubinan yang didapat sebanyak 6 kilogram, dengan potensi hasil 9,6 ton per hektare GKP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani dituntut untuk bisa meningkatkan produktivitas. "Untuk menjaga ketahanan pangan, kita harus menggenjot produktivitas. Artinya, kemampuan dan pengetahuan petani dan penyuluh juga harus ditingkatkan," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan peningkatkan kapasitas SDM pertanian juga dilakukan dalam Sekolah Lapang (SL) IPDMIP.
"SL IPDMIP memberikan banyak sekali materi dan pengetahuan baru buat insan pertanian. Oleh karena itu, kita berharap materi yang disampaikan bisa diserap dan diterapkan di lahan masing-masing," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh insan pertanian harus terus menanam.
"Menjaga ketahanan pangan bisa dilakukan jika terus menanam. Memanfaatkan semua lahan tersedia. Petani dan penyuluh pun harus terus turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian terus terjaga," katanya.
Salah satu lokasi kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP di Lamongan adalah di Daerah Irigasi DI Sl Keyongan, Desa Tritunggal, Kecamatan Babat. Tepatnya pada Poktan Mekar Sari. Di tempat ini, petani mendapatkan materi dan mempraktikkan cara pengubinan padi lahan demplot SL IPDMIP.
Sebagai Fasilitator kegiatan adalah Penyuluh & Staff lapangan, dan Supervisor KUPT Sukodadi dan Koordinator BPP Kecamatan Babat.