REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kecamatan Ampelgading termasuk wilayah terdampak gempa paling parah di Kabupaten Malang. Hampir sebagian rumah dan fasilitas di kecamatan ini mengalami kerusakan.
"Kecamatan Ampelgading terdampak paling parah, namun tentunya ada kategori parah, sedang, dan ringan di masing-masing desa," kata Camat Ampelgading Achmad Sovie kepada wartawan di Malang, Ahad (11/4).
Dari 13 desa di Kecamatan Ampelgading, Desa Wirotaman termasuk yang paling parah. Tercatat, 117 unit rumah rusak berat, 119 rusak sedang dan 103 rusak ringan. Ada pula laporan satu orang meninggal dan empat orang luka dari desa tersebut.
Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal di Kecamatan Ampelgading mencapai tiga orang. Selain di Desa Wirotaman, korban jiwa juga terjadi di Desa Sidorenggo dan Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Saat ini sudah dilaksanakan kerja bakti di sejumlah desa di Kecamatan Ampelgading. Kegiatan ini ditunjukkan untuk membersihkan puing-puing bangunan rusak. Masyarakat setempat juga sudah menerima bantuan logistik dari TAGANA.
Di sisi lain, Achmad tak menampik, saat ini kondisi masyarakat masih trauma dan ketakutan. Mereka khawatir terdapat gempa susulan yang lebih besar. Oleh sebab itu, kecamatan menyediakan tenda tak jauh dari rumah warga.
Selanjutnya, pimpinan kecamatan juga sudah menyiapkan tempat pengungsian di balai desa. Namun untuk sementara, penyediaan ini dilakukan secara bertahap. "Kalau parah kami segera menyiapkan, paling parah di Wirotaman," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Malang M Sanusi mengaku, sejumlah elemen dan pemerintah sudah memberikan bantuan berupa uang dan sembako. Pemkab juga telah menyediakan dapur umum yang berdiri serentak di seluruh wilayah terdampak di Kabupaten Malang. Kemudian juga sudah disiapkan tempat pengungsian di beberapa balai desa.
Untuk bantuan pembangunan, saat ini masih dalam proses perhitungan. Namun informasi sementara menyebutkan pemerintah pusat akan siap memberikan bantuan rehabilitasi rumah warga. Bahkan, pihaknya juga sudah menerima laporan adanya bantuan dari para pengusaha dan Bank Jatim untuk perbaikan rumah.
Tim anggaran Kabupaten Malang juga sudah mengadakan rapat untuk memberikan dana tanggap darurat Rp 6,5 Miliar. Selain itu, Sanusi juga memastikan, perawatan korban luka akibat gempa akan digratiskan. Terakhir, juga telah tersedia tim trauma healing dari beberapa lembaga termasuk TNI dan Polri.