REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) menyalurkan bantuan pinjaman permodalan berupa 30 gerobak mie ayam bagi para santri di Kota Madiun, Jawa Timur melalui program kemitraan usaha UMKM.
Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengatakan bantuan modal pinjaman tersebut dilakukan INKA bersinergi dengan Santripreneur Indonesia. Selain gerobak dan alat membuat mie ayam, bantuan yang disalurkan juga berupa pelatihan bisnis plan bagi para santri dengan nilai total bantuan per orang mencapai Rp2,5 juta.
"Bantuan sebanyak 30 gerobak yang diberikan ini masih awalan untuk melihat animo masyarakat. Ternyata ada sekitar 400 peminat yang ingin bergabung," ujar Agung Sedaju di sela pelatihan yang digelar di Gedung Pertemuan PT INKA (Persero) Madiun, Senin sore (12/4).
Menurut dia, pelatihan tersebut merupakan bekal awal untuk para peserta yang terdiri dari para santri dari kota Madiun dan sekitarnya. Di Madiun, INKA merupakan BUMN pertama yang bekerja sama dengan Santripreneur Indonesia.
"Diharapkan target kami dari 30 gerobak dari warga Kota Madiun, bisa menjadi 100 gerobak nantinya," katanya.
Sementara, bantuan tersebut disambut baik oleh Wali Kota Madiun Maidi. Melalui Santripreneur, diharapkan di samping bekal keagamaan tentunya para santri dididik semakin maju dalam berbisnis.
"Kalau kita mendengar santri, tentunya itu pintar ngaji, pintar keagamaan, pintar kegiatan pondok, dan sebagainya. Dengan Santripreneur ini mereka juga berlatih bisnis untuk maju," kata Wali Kota Maidi.
Pihaknya mendukung dengan memberikan lokasi berjualan bagi para santri penerima bantuan di lapak UMKM yang ada di seluruh kelurahan di Kota Madiun.
"Kegiatan ini sangat baik. Kalau memang diinginkan, itu bisa dimasukkan di kelurahan-kelurahan yang sudah ada program UMKM," katanya.
Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan memulihkan ekonomi di Kota Madiun, utamanya di masa pandemi COVID-19.Acara penyaluran bantuan gerobak disaksikan oleh Wali Kota Madiun Maidi, Inisiator Santripreneur Indonesia K.H. Ahmad S. Utomo, dan Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju.