REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Sedikitnya 18 orang relawan kebencanaan asal Provinsi Jawa Tengah, dilepas Gubernur Jawa Tengah menuju wilayah terdampak bencana alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selasa (13/4)
Bersama dengan pelepasan relawan tersebut, juga diberangkatkan bantuan logistik dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bagi penanganan para korban terdampak bencana alam banjir bandang tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, sehari pasca terjadinya musibah. Ia mengatakan persoalan utama yang dihadapi yakni proses pengiriman bantuan logistik kebencanaan tidak bisa dilakukan pada saat itu juga.
“Maka kami kirim hari ini dan mudah- mudahan ini bisa membantu meringankan beban saudara- saudara kita yang ada di sana (NTT),” kata Ganjar.
Gubernur menambahkan, dalam kesempatan ini Pemprov Jawa Tengah mendukung penanganan dampak bencna NTT, dengan mengirimkan bantuan tenaga untuk penanganan korban bencana banjir bandang.
Sebanyak 18 relawan serta bantuan logistik senilaiRp 503.760.000 diberangkatkan ke NTT, Selasa (13/4). Nominal bantuan yang dikirimkan itu mungkin tidak seberapa, namun diharapkan bisa menyemangati saudara- saudara yang sedang terkena musibah banjir bandang di NTT.
“Dari jumlahnya, mungkin tidak terlalu banyak, namun ini menunjukkan rasa empati dan rasa kemanusiaan, rasa kepedulian dari Jawa Tengah untuk msyarakat yang ada di Provinsi NTT,” jelasnya.
Apalagi, lanjut gubernur, banyak pihak atau elemen masyarakat Jawa Tengah yang terlibat dalam penyiapan bantuan tersebut. Ada yang berpartisipasi atau iuran Rp 2 juta dan bahkan ada yang sampai ratusan juta.
"Namun yang esensi bukan besar kecil atau banyaknya bantuan serta dukungan melainkan seberapa kita mau membantu saudara- saudara kita yang sedang susah, karena ini menjadi bagian penting dari spirit kebersamaan kita,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng, Syafrudin menambahkan, dalam kesempatan itu telah diberangkatkan sebanyak 18 orangg relawan dari berbagai instansi untuk membantu penanganan bencana banjir di NTT.
“Mereka --relawan yang kami kirimkan-- berasal dari unsur kesehatan, Tagana, PMI dan BPBD Kabupaten/Kota. Mereka nantinya akan berada di NTT selama seminggu untuk membantu penanganan para korban,” jelasnya.