REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Aisyiyah membentuk tim dosen melakukan rangkaian pelatihan ke ibu-ibu dan remaja. Mereka dilatih jadi agen perubahan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi.
Kegiatan mengusung tagar Ibu Sahabat Remaja. Ibu diharapkan memiliki kompetensi komunikasi interpersonal berbicara kesehatan reproduksi dengan putra-putri. Tim PKM mengajak ibu karena merupakan lingkungan terdekat anak melakukan literasi.
Ketua Tim PKM, Tri Hastuti Nur Rochimah mengatakan, remaja bisa jadi investasi jangka panjang untuk kelanjutan kehidupan yang sehat. Peningkatan kesehatan reproduksi remaja dilakukan dengan memberi informasi, edukasi dan konseling.
"Baik dilakukan secara langsung kepada remaja ataupun kepada orang tua. Penyampaian pesan sesuai dengan gaya komunikasi milenial, tidak bersifat menggurui, tapi lebih mengedepankan diskusi," kata Tri, Selasa (13/4).
Sayangnya, pandangan orang tua tentang membicarakan kesehatan reproduksi masih tabu, Lalu, keterbatasan pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi dan kurangnya keterbukaan menyebabkan sebagian besar orang tua jarang berdiskusi.
Banyak pula orang tua memandang anaknya sudah besar, sudah tau perkembangan kesehatan reproduksi yang dialami. Sedangkan dari sisi remaja banyak pula yang lebih nyaman untuk mencari informasi sendiri salah satunya melalui internet.
Hal ini karena merasa malu untuk bertanya mengenai isu kesehatan reproduksi. Karenanya, sejak kecil dibiasakan untuk membahas hal-hal yang selama ini dianggap tabu, sehingga nyaman untuk dibicarakan saat memasuki masa pubertas.
Pertemuan pertama PKM ini berlangsung 1 April 2021 dengan mitra Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gamping. Sebanyak 30 orang yang berasal dari enam ranting hadir mengikuti kegiatan yang diisi Dede Dwi Kurniasih dari PP Nasyiatul Aisyiyah.
Salah satu pengurus PCA Gamping, Siti Setyaningsih menambahkan, kegiatan ini sangat berharga karena berkomunikasi dua arah antara anak dengan orang tua sangat penting. Sebab, orang tua harus pintar dan berani mengajak berdiskusi.
"Mari kita semua jadi sahabat literasi kesehatan reproduksi bagi remaja, dengan melakukan literasi mulai lingkungan terdekat yaitu keluarga, tetangga dan warga Aisyiyah di wilayah PCA Gamping," ujar Siti.