REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, masih mengkaji rencana sekolah tatap muka menjelang tahun ajaran baru 2021 di tengah masih pandemi COVID-19.
"Kediri masih zona oranye (jingga), jadi akan dipertimbangkan oleh wali kota. Uji coba belum tahu, karena belum ada pembahasan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis (15/4).
Ia mengakui bahwa terdapat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi COVID-19. Beberapa hal yang dipertimbangkan, antara lain lantaran selama pandemi pengaruh yang sangat besar terhadap pelaksanaan pendidikan, terutama karena sekolah harus tutup untuk mencegah penyebaran virus di kalangan pelajar, pendidik dan tenaga kependidikan.
Yang diizinkan untuk uji coba sekolah tatap muka adalah daerah dengan zona kuning dan hijau, namun di Kota Kediri hingga kini masih zona jingga. Pihaknya mengatakan vaksinasi pada guru di Kota Kediri juga masih belum 100 persen.
Saat ini, vaksinasi pada guru, mulai taman kanak-kanak hingga jenjang sekolah di atasnya, masih sekitar 90 persen. Terdapat sekitar 6.000 guru di Kota Kediri yang terdata ikut vaksinasi, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Namun, untuk anak-anak atau pelajar dirinya juga belum mengetahui apakah segera dilakukan vaksinasi COVID-19 atau tidak, karena petunjuk dari pusat vaksinasi dilakukan pada mereka yang usianya di atas 17 tahun. Untuk anak-anak di tingkat SMA kemungkinan akan dipertimbangkan dengan menunggu petunjuk dari pusat.
"Masih 90 persen (vaksinasi COVID-19), tinggal sedikit. Kalau anak-anak kan belum masuk sasaran vaksin, karena vaksin untuk 17 tahun ke atas. Mungkin SMA akan dipertimbankan vaksinasi, tapi tetap menunggu kebijakan pusat," kata Fauzan, yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri ini.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Kediri sudah merencanakan untuk uji coba sekolah tatap muka dengan menggelar kegiatan pondok Ramadhan. Anak-anak, baik di SD dan SMP, secara bergiliran atau dibagi shift masuk sekolah. Durasi yang diberikan adalah tiga jam.
Dalam rencananya, sekolah juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Anak-anak dan guru harus mengenakan masker dan selalu mencuci tangan, namun hingga kini uji coba belum bisa dilakukan karena menunggu kebijakan dari kepala daerah. Sementara itu, hingga Rabu (14/4) di Kota Kediri terdapat 1.315 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat sembilan orang yang masih dirawat, 1.164 orang telah sembuh dan 142 orang telah meninggal dunia.