Selasa 20 Apr 2021 19:37 WIB

Ramadhan,Yogyakarta Target Seribu Orang Divaksinasi Per Hari

Vaksinasi di fasilitas layanan kesehatan tetap jalan selama bulan Ramadhan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Tenaga kesehatan mengambil vaksin covid untuk vaksinasi. ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan mengambil vaksin covid untuk vaksinasi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menargetkan seribu orang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 per harinya selama Ramadhan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, fasilitas layanan kesehatan (faskes) selama Ramadhan ini juga terus berjalan melaksanakan vaksinasi.

"Vaksinasi di fasilitas layanan kesehatan tetap jalan selama bulan Ramadhan. Untuk puskesmas tidak buka setiap hari," kata Emma di Yogyakarta, Selasa (20/4).

Baca Juga

Emma menuturkan, pelaksanaan vaksinasi selama Ramadhan ini dilakukan guna percepatan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi saat ini difokuskan pada lansia dan guru.

"Vaksinasi di fasilitas layanan kesehatan saat ini masih fokus untuk lansia dan guru karena untuk percepatan," ujar Emma.

Layanan vaksinasi di Kota Yogyakarta saat ini dilakukan di 13 rumah sakit, 18 puskesmas dan satu klinik. Khusus untuk lansia yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin sudah mencapai 24.262 orang.

Sedangkan, sudah ada 11.578 lansia yang sudah menerima dosis kedua vaksin. Sementara, pihaknya mencatat total ada 60 ribu lansia di Kota Yogyakarta.

Meskipun begitu, tidak seluruhnya ber-KTP Kota Yogyakarta. Namun, lansia yang tidak ber-KTP Kota Yogyakarta juga dapat divaksin.

Emma menjelaskan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hanya ada 46 ribu lansia di Kota Yogyakarta. Kemungkinan, katanya, yang belum terdaftar sebagai calon penerima vaksin dalam data Kemenkes merupakan pengantar.

Pihaknya pun akan tetap mengikutkan pembawa atau pengantar minimal dua lansia. Hal ini juga dilakukan sebagai strategi untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Dimungkinkan yang belum terdaftar dalam calon penerima vaksin adalah pengantar. Sehingga (pengantar) akan didata langsung saat di lokasi vaksinasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement