Kamis 22 Apr 2021 15:03 WIB

Enam Museum di Surabaya Kembali Dibuka

Masing-masing museum memiliki jumlah kapasitas pengunjung yang berbeda-beda tiap sesi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Pekerja membersihkan reliaf dinding di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pekerja membersihkan reliaf dinding di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya kembali membuka enam museum setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19. Enam museum tersebut adalah Museum Surabaya, Museum WR. Soepratman, Museum HOS Tjokroaminoto, Museum Dr Soetomo, Museum Pendidikan, Museum Sepuluh Nopember, dan area Lapangan Tugu Pahlawan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengungkapkan, pembukaan museum sudah dilakukan sejak Selasa (20/4). Ia pun memastikan, pembukaan museum tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Bahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah membuat beberapa regulasi yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) pembukaan museum tersebut.

“Pembukaan museum yang dikelola oleh Pemkot itu sudah kembali beroprasi. Disbudpar sudah membuat SOP,  sehingga warga dapat berkunjung kembali,” kata Febri di Surabaya, Kamis (22/4).

Febri menjelaskan, untuk mekanisme warga yang hendak berkunjung dapat memesan tiket secara online melalui situs https://tiketwisata.surabaya.go.id. Di situs tersebut, pengunjung dapat memilih waktu yang telah ditentukan oleh petugas.

Misalnya Museum Surabaya, buka setiap Selasa hingga Ahad, mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Selama jam museum beroperasi, terbagi menjadi beberapa sesi. Dalam setiap sesi, pengunjung yang dapat masuk terdiri dari 30 orang dengan durasi 30 menit.

“Di sela-sela perpindahan jam pengunjung, petugas selalu menyemprot area dengan disinfektan. Jadi diusahakan semaksimal mungkin tetap steril. Tidak lupa pula pengunjung yang masuk pun juga diukur suhu tubuh dan wajib mengenakan masker,” kata dia.

Febri mengatakan,  Sebab, tergantunmasing-masing museum memiliki jumlah kapasitas pengunjung yang berbeda-beda dalam tiap sesinya.g dengan luasan area yang ada di wilayah museum tersebut. Febri mencontohkan, saat pengunjung masuk ke Lapangan Tugu Pahlawan, petugas akan menanyakan tujuan pengunjung tersebut.

“Apakah ke lapangannya, atau ke Museum Sepuluh Novembernya. Pengunjung diberikan waktu 30 menit untuk menikmati museum tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement