Kamis 22 Apr 2021 15:22 WIB

Lima Bangunan Ludes Terbakar Jelang Waktu Sahur

Sumber api diduga berasal dari tungku di salah satu bangunan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Para petugas pemadam kebakaran Pemkab Semarang berupaya memadamkan sisa api yang membakar banguna rumah milik warga di Jatisari, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Kamis (22/4) dini hari. Kebakaran yang diduga dipicu tungku industri tahu rumahan ini mengakibatkan lima bangunan ludes terbakar.
Foto: Dokumen.
Para petugas pemadam kebakaran Pemkab Semarang berupaya memadamkan sisa api yang membakar banguna rumah milik warga di Jatisari, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Kamis (22/4) dini hari. Kebakaran yang diduga dipicu tungku industri tahu rumahan ini mengakibatkan lima bangunan ludes terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Saat sebagian masyarakat sibuk menyiapkan berbagai kebutuhan untuk makan sahur, warga di lingkungan Jatisari, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dikejutkan oleh musibah kebakaran, Kamis (22/4) dini hari. Dua bangunan dari industri tahu yang ada di kawasan itu terbakar.

Peristiwa itu mengakibatkan dua bangunan rumah pemilik industri rumah tangga tersebut tak luput ikut ludes terbakar. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa,  kebakaran yang terjadi di pagi buta tersebut mengakibatkan kerugian materiil hingga Rp 800 juta.

Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo melalui Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Sugiyarta mengungkapkan, kebakaran ini kali pertama diketahui pada pukul 02.00 WIB. Sumber api diketahui berasal dari salah satu bangunan yang selama ini memproduksi tahu, di Jalan Tohjoyo lingkungan RT 01/ RW 05 Kelurahan Gedanganak, yang didalamnya juga ada tungku untuk memproduksi tahu.

“Api yang cepat berkobar, selanjutnya merembet dan membakar bangunan lain yang berada di dekatnya,” jelas Sugiyarta.

Ia menambahkan, beberapa saat setelah api mulai berkobar, upaya pemadaman api secara darurat sebenarnya sudah dilakukan oleh warga sekitar, namun api tetap sulit dikendalikan hingga akhirnya terus meluas.

Akibatnya beberapa bangunan rumah pemilik tempat usaha tersebut juga ikut ludes terbakar berikut sejumlah perabot yang ada belum sempat diselamatkan. Masing-masing rumah milik Jamal (53) serta rumah milik Yunus Andrean (23).

Api juga membakar bangunan rumah milik Siyono yang lokasinya berdekatan dengan bangunan tempat produksi tahu tersebut. Api yang berkobar akhirnya baru bisa dikendalikan setelah sejumlah mobil armada pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk membantu memadamkan api.  

“Sehingga, total ada dua bangunan tempat produksi tahu serta tiga bangunan rumah tinggal yang juga ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran tersebut,” tambahnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan di loksi kejadian, lanjut Sugiyarta, sumber api diduga berasal dari tungku di salah satu bangunan tempat memproduksi tahu.

Diperkirakan, saat pemilik dan warga tertidur, tungku tersebut diduga masih menyisakan bara dan akhirnya menimbulkan nyala api hingga kemudian menyambar benda lain hingga akhirnya memicu terjadinya kebakaran.

Kini kasus kebakaran ini ditangani oleh apparat kepolisian Polres Semarang. Atas peristiwa ini, jajaran Polres Semarang pun mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dan mewaspadai potensi bencana kebakaran.

“Seperti memastikan berbagai sumber api telah dipadamkan, termasuk juga memutus aliran listrik pada perangkat elektronik jika memang sudah tidak digunakan lagi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement