REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sudah memulai uji coba kegiatan belajar mengajar (KMB) secara tatap muka atau luring sejak 19 April 2021. Uji coba ini dilakukan secara terbatas hanya di sembilan SMK/SMA di DIY.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY pun diminta untuk bekerja sama dengan ikatan dokter yang ada di DIY. Kerja sama ini dimaksudkan untuk pemantauan pelaksanaan KMB luring di sekolah-sekolah yang menggelar uji coba KMB luring.
"Saya mengimbau dinas pendidikan untuk bekerja sama dengan dinas kesehatan atau ikatan dokter di Yogya untuk memantau pelaksanaan (KMB luring) ini," kata Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, Jumat (23/4).
Huda menyebut, pelaksanaan pembelajaran luring ini sudah dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Hal ini ia katakan berdasarkan pemantauan yang juga sudah dilakukan DPRD DIY ke sekolah yang menggelar uji coba KMB luring, salah satunya di SMK Negeri 1 Yogyakarta.
"Kami mengapresiasi SMKN 1 Yogya ini jadi contoh bagus untuk penerapan sekolah offline, protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik," ujarnya.
Ia berharap sembilan sekolah tersebut dapat menjadi percontohan bagi sekolah lain yang belum menerapkan KMB luring. Terutama terkait penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Sehingga, diharapkan tidak terjadi penyebaran Covid-19 di sekolah. Pasalnya, hingga saat ini kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY masih terus menunjukkan penambahan tiap harinya.
Ia meminta kesadaran baik itu peserta didik maupun tenaga kependidikan untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Saya berharap sekolah ini jadi percontohan, bisa aman dan pembelajaran berjalan dengan baik. Kemudian tidak terjadi penyebaran Covid-19 disini," jelas Huda.