REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk menanam dan memanfaatkan lahan tersedia, seperti pekarangan dan lainnya. Kegiatan pertanian juga bisa dilakukan masyarakat perkotaan yang dikenal dengan urban farming.
Hal ini juga dilakukan masyarakat Pamulang, khususnya Kelurahan Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Warga setempat memanfaatkan potensi lahan kosong untuk fasilitas umum seluas 7.700 meter persegi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berujar pertanian perkotaan bisa dijalankan dengan teknik yang tepat. "Pertanian perkotaan (urban farming) bisa dijalankan melalui budidaya tanaman sistem hidroponik dan sejenisnya. Selain menambah pendapatan, urban farming juga dapat mendukung ketahanan pangan," kata Mentan.
Tren warga perkotaan yang gemar bertani dengan teknologi hidroponik atau integrated farming sistem juga mendapat perhatian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. "Tren ini bisa menjadi momentum yang harus dimanfaatkan penyuluh untuk mendampingi petani kota," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, teknologi hidroponik membuat bertani lebih mudah. Petani kota tidak harus punya lahan. Tanpa lahan pun, masyarakat terutama warga perkotaan dapat menanam sayuran di teras, halaman atau dinding rumah," ujar Dedi.
Dimotori oleh Ketua RW 12, Hikmat Binangun, masyarakat di lingkungan komplek Pamulang Permai I, Kota Tangel sangat antusias untuk turun di sektor pertanian.
Adanya dukungan yang kuat dari Pemerintah Kota Tangerang Selatang dan Polda Metro Jaya untuk masyarakat Pamulang Barat, membuat warga dan masyarakat di RW 12 sepakat untuk membentuk Kelompoktani (Poktan) Mekar Pelangi pada awal April 2021. Terbukti sampai saat ini Poktan Mekar Pelangi telah memiliki anggota sebanyak 27 orang dengan Ketua Poktannya Satrio Bimo.
Hikmat Binangun menyampaikan bahwa semangat masyarakat untuk terjun ke dunia pertanian di wilayahnya sangat luar biasa. "Walau rata-rata usianya sudah sepuh, tapi semangat mereka luar biasa untuk bersama-sama terjun ke lahan untuk menanam komoditas pertanian. Saat ini kami sudah memiliki tiga buah screen house, tumbuhan durian sebanyak 33 batang, kolam lele dan ke depan akan menyiapkan budidaya Maghot Black Soldier Fly (BSF),” ujar Hikmat.