REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jawa Tengah akan mulai menggelar kegiatan kuliah tatap muka. Rektor UMP, Dr Jebul Suroso mengatakan, kegiatan kuliah yang diterapkan disebut sebagai model kuliah hybrid learning karena memadukan antara kuliah tatap muka dan kuliah secara online.
''Model kuliah hybrid learning kita terapkan mengingat situasi pandemi masih berlangsung, sehingga kegiatan kuliah belum bisa sepenuhnya dilaksanakan secara normal,'' jelasnya, Selasa (27/4).
Dalam model ini, kata rektor, kegiatan kuliah dilakukan dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Dengan model ini, sebagian ada yang mengikuti kuliah secara langsung di ruangan kuliah, namun ada juga yang mengikuti kuliah secara online.
''Misalnya, untuk ruang kuliah berkapasitas 60 orang, dalam model kuliah hybrid learning ini hanya akan diisi oleh 20 mahasiswa. Namun mahasiswa lainnya bisa mengikuti kuliah tersebut secara online, baik di rumah atau dimana pun berada,'' katanya.
Terkait pelaksanaan kuliah model ini, pihak UMP telah mempersiapkan infrastrukturnya di setiap ruang kuliah program studi. Wakil Rektor I UMP Bidang Akademik dan Kerja Sama, Aman Suyadi, menyatakan kegiatan kuliah secara hibrida ini dilaksanakan di semua fakultas dan program studi yang ada di UMP.
Namun mengenai minat akan mengikuti kegiatan kuliah tatap muka atau online, diserahkan pada masing-masing mahasiswa. Menurutnya, tidak ada paksaan bagi mahasiswa tertentu untuk ikut kuliah tatap muka atau online.
"Yang bisanya mengikuti kuliah secara online, dipersilakan mengikuti kuliah secara online. Yang ingin datang ke kampus juga dipersilakan, hanya syaratnya harus disiplin prokes dan maksimal ruang kuliah hanya terisi 20 persen dari kapasitas normal,'' jelasnya
Terkait peizinan, Aman menyatakan, UMP telah mengajukan perizinan ke Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas. ''Kami tetap harus mengajukan izin, karena kegiatan kuliah tetap harus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan,'' kata dia.