REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Perhubungan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan berbagai skenario pengawasan dan penyekatan di wilayah perbatasan jelang Arus Mudik Lebaran 2021.
Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo L Bowo Pristiyanto mengatakan Kulon Progo merupakan wilayah yang berada di perbatasan dengan Jawa Tengah, baik di sisi selatan dan utara yang kesemuanya berpotensi dilalui pemudik saat arus mudik nanti.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah skenario terkait dengan pengawasan di perbatasan jelang libur Lebaran 2021, termasuk pengawasan di jalan alternatif," kata Bowo.
Namun demikian, ia mengatakan sampai saat ini, Dishub Kulon Progo masih menunggu regulasi dari provinsi maupun pusat terkait dengan mekanisme penjagaan di perbatasan.
"Kami masih ada koordinasi dengan Dishub DIY seperti apa. Jadi belum matang soal mekanisme pengawasan di perbatasan seperti apa. Kalau koordinasi di internal kami sudah kita lakukan ya. Kita sudah siapkan sejumlah skenario," katanya.
Lebih lanjut, sejumlah titik perbatasan yang menjadi perhatian dari Dishub yakni jalan nasional, Kecamatan Temon yang menjadi akses utama pemudik dari barat yang masuk di sisi selatan. Sedangkan, dari arah utara yakni di kawasan Pasar Jagalan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang.
"Kami juga tidak menutup mata terhadap jalur tikus yang akan dilalui oleh pemudik di wilayah Girimulyo yang merupakan pintu gerbang dari wilayah Purworejo, Jawa Tengah. Posko rencananya kita siapkan di Temon dan Jagalan," kata Bowo.
Ia mengatakan personel Dishub Kulon Progo yang akan diterjunkan untuk mengawasi di perbatasan sendiri sekitar 40 personel yang terdiri dari sejumlah tim mulai dari penerangan jalan umum (PJU), lalu lintas, dan perlengkapan jalan.
"Intinya kita siap dengan berbagai skenario yang diputuskan dari pusat ya. Jadi, apapun yang diperintahkan kita siap untuk menjalankan skenario tersebut," katanya.